Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
MENTERI Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan nilai ekspor produk industri di semester pertama 2018 berkontribusi sebesar 71,59% terhadap total ekspor nasional yang mencapai US$88,02 miliar. Menurut Airlangga, capaian tersebut menunjukkan industri merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.
“Secara konsisten industri pengolahan selalu menjadi the biggest contributor dari ekonomi Indonesia, dengan rerata 20%. Ini sekaligus memperlihatkan Indonesia sebagai bagian dari para elite dalam kontribusinya, dengan Indonesia lebih tinggi daripada rata-rata dunia yang sebesar 14%,” kata Menperin, Selasa (22/10).
Kenaikan nilai ekspor sektor industri juga tampak dalam periode 2014-2017 ini. Total nilai ekspor produk industri pengolahan nonmigas sepanjang 2014 menyentuh angka US$119,75 miliar, naik menjadi US$125,02 miliar di 2017.
Di semester I 2018, jumlah ekspor produk industri kita US$63,01 miliar, naik 5,35% jika dibandingkan dengan diperiode yang sama tahun lalu.
Untuk mengurangi defisit transaksi berjalan, salah satu upaya yang harus dilakukan ialah mendongkrak ekspor. Tidak hanya Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan pun akan tetap terus membuka akses pasar seluasnya bagi produk-produk dalam negeri.
“Kita harus membuka akses pasar, antara lain dengan berbagai perjanjian perdagangan karena tanpa itu kita tidak mungkin bisa masuk ke pasar mereka dengan kompetitif,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Selasa (22/10).
Selain itu, kata dia, pihaknya akan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. “Termasuk mengambil market share Tiong-kok di AS. Ekspor tekstil kita kini meningkat tajam,” tukasnya.
Kemenperin sendiri menargetkan ekspor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sepanjang 2018 bisa menembus US$14 miliar atau Rp223,6 triliun. (Aya/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved