Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DIREKTUR Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan Financial Technology Hendrikus Passagi mengatakan bahwa 20% dari sekitar 150 ribu pemberi pinjaman dari financial technology (fintech) peer to peer lending berasal dari institusi asing.
"(Dari sekitar 150 ribu pemberi pinjaman) Sekitar 20% di antaranya institusional. Institusional darimana? Dari luar negeri. Nah, ini membuktikan ada aliran dana dari luar negeri yang sudah dikonversikan ke Rupiah untuk dipinjamkan," kata Hendrikus usai diskusi bersama media yang bertema memahami fintech peer to peer landing, di Bogor, Jumat (19/10) malam.
Aliran dana dari luar negeri tersebut, kata Hendrikus, sudah berlangsung sejak awal tahun 2018 ini. Dan aliran dana tersebut pun semakin hari semakin gencar. Hanya saja, Hendrikus tidak merinci lebih lanjut berapa dana dari investor asing yang sudah masuk ke Indonesia itu.
"Kita lebih berharap banyak dana-dana institusional dari luar negeri dalam mata uang Rupiah yang legal, masuk ke Indonesia untuk membiayai orang-orang di daerah ini, membantu likuiditas yang ada di tanah air," terangnya.
Lebih lanjut, Hendrikus mengatakan bahwa pihaknya tidak menargetkan berapa dana dari investor asing yang masuk ke Indonesia tahun ini. Hanya saja, kata dia, pihaknya selalu berupaya untuk menunjukkan bahwa fintech peer to peer lending di Indonesia berada dalam kondisi yang sehat. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved