Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
INDUSTRI logam dan baja dalam negeri didorong untuk mulai memenuhi kebutuhan di negara sendiri. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) impor baja naik signifikan.
Direktur Industri Logam Kemenperin Doddy Rahadi menjabarkan, total produksi baja kasar dalam negeri kini 7,8 juta ton per tahun. Adapun angka kebutuhan baja 2016 sebesar 13 juta ton setahun. Artinya, ada selisih 5,2 juta ton.
“Kurangnya itu diimpor. Jadi, secara umum untuk industri hilir belum mencukupi karena ada baja impor yang naik signifikan. Kita perlu bersama cari solusi sehingga kebutuhan baja dapat dipenuhi dari dalam negeri,” tutur Dodi dalam acara pembukaan Pamer-an Indometal di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/10).
Di sisi lain, produk impor dinilai lebih baik dari segi harga dan menawarkan spesifikasi nonstandar.
Dodi menambahkan, pihaknya optimistis kebutuhan baja dalam negeri dapat terpenuhi di tangan anak negeri. Seiring target pertumbuhan industri sebesar 5,4%, masih tersedia banyak ruang untuk mengisi pasar infrastruktur. Tidak hanya infrastruktur, pasar di bidang otomotif, kapal, alat berat, dan gas juga membutuhkan baja sebagai bahan utamanya.
Selain baja, industri otomotif juga siap menyerap pasokan alumunium dalam negeri. Ada sejumlah komponen otomotif yang membutuhkan bahan alumunium. Novi Lekwandi dari PT Astra Daihatsu Motor menyebut, saat ini di industri otomotif penggunaan alumunium kian meningkat.
“Mulai dari komposisi transmisi. Dulu, roda kebanyakan dari bahan steel, sekarang 80% dari alumunium. Di negara maju pun banyak struktur mobil pakai alumunium,” kata Novi.
Serapan yang meninggi juga didukung pertumbuhan otomotif Indonesia yang kian meningkat.
Bahkan, tahun ini pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 1 juta unit lebih.
CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus mengatakan negara maju pasti memiliki industri logam dan petrokimia yang kuat. Sayangnya, Indonesia sudah bertahun-tahun dimanjakan impor.
“Kini saatnya kita ubah wajah industri kita,” kata Alexander. (Aya/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved