Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

RI Optimalkan Bauran Kebijakan Hadapi Perang Dagang AS-Tiongkok

Try/Fat/Ant/X-3
11/10/2018 07:35
RI Optimalkan Bauran Kebijakan Hadapi Perang Dagang AS-Tiongkok
(Micom)

UNTUK menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah perang dagang AS-Tiongkok, Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan fiskal.

Demikian pernyataan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo di sela rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, di Nusa Dua, Bali, kemarin.

"BI mengawasi terutama dampak terhadap kondisi aliran modal asing dan nilai tukar. Prioritasnya ialah mengendalikan rupiah dan inflasi. Kami tidak melepas momentum pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan makroprudensial yang direlaksasi sepanjang risiko sistemisnya terjaga," kata Dody.

Selanjutnya, instrumen makroprudensial digunakan untuk merelaksasi roda perekonomian di tengah pengetatan suku bunga. Pada konteks ini, menurut Dody, ada alasan mengapa BI melonggarkan rasio kredit perumahan. "Risiko sistemis sektor properti dan otomotif relatif terjaga."

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,7% untuk 2018 dan 2019. Proyeksi itu lebih rendah jika dibandingkan dengan proyeksi yang dikeluarkan April 2018 sebesar 3,9%.

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah dan BI dalam menyiapkan kebijakan dalam menghadapi tekanan ekonomi global.

"Pemerintah, BI, dan OJK telah menerbitkan bauran kebijakan jangka pendek dan menengah serta terus memantau perkembangan," ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam seminar Navigating Indonesia's Economy in the Global Uncertainties di Bali, kemarin.

Menurut Wimboh, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menekan impor seperti menerapkan biodiesel B20, peningkatan PPh impor, kebijakan tingkat komponen dalam negeri, dan KUR ke sektor pariwisata.

Intermediasi sektor jasa keuangan menunjukkan tren meningkat. Kredit perbankan tumbuh 12,12% year on year dengan rasio kredit bermasalah 2,74%. Pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan pun cukup baik, yaitu 5,82% dengan kredit bermasalah 3,11%. (Try/Fat/Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya