Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KEMENTERIAN Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) berkomitmen untuk melakukan upaya pemulihan ekonomi, sosial dan budaya melalui pembinaan kemampuan dan keterampilan terhadap masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Rully Nuryanto mengatakan pihaknya telah menyiapkan program pelatihan di tiga wilayah yakni Palu, Sigi dan Donggala untuk dapat diimplementasikan pada tahun anggaran 2019.
Adapun, bidang program pelatihan akan mengikuti potensi yang terdapat di daerah setempat.
"Kami melihat kopi bisa jadi bidang pelatihan yang potensial di sana. Kain tenun juga bisa jadi pilihan di Donggala," ujar Rully di kantornya, Jakarta, Jumat (5/10).
Rully mengatakan, pihaknya menargetkan untuk memberikan pelatihan kepada 60 peserta di Palu, 60 peserta di Donggala dan 30 peserta di Sigi. Pelatihan akan dilaksanakan berkala hingga para peserta dianggap telah mampu menerapkan arahan yang diterima.
Program pelatihan di daerah pascabencana sedianya memang telah memiliki alokasi khusus di badan Deputi Pengebangan SDM Kementerian KUKM. Setiap tahun sudah disiapkan alokasi khusus untuk kegiatan tersebut.
"Setiap pelatihan yang melibatkan 30 peserta disapkan sekitar Rp150 juta," tuturnya.
Program tersebut juga bersifat fleksibel. Artinya, ketiga terdapat kejadian bencana yang tidak bisa dipediksi di suatu daerah, Kementerian KUKM bisa kemudian memasukkan daerah tersebut ke dalam daftar kegiatan pelatihan.
Hanya saja, Rully menambahkan, pihaknya membutuhkan kerja sama dari seluruh kementerian dan lembaga lain untuk dapat memukluskan kegiatan tersebut.
"Koordinasi harus terus dilakukan walaupun masa tanggap darurat sudah selesai. Kalau tidak, tentu akan menjadi kesulitan bagi kami," lanjutnya.
Kegiatan tersebut tentunya akan terlebih dulu menunggu masa pemulihan secara fisik selesai dilakukan.
"Kita tidak bisa, dalam kondisi seperti ini, tiba tiba memaksa masyarakat ikut pelatihan. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana memulihkan trauma masyarakat," tandasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved