Sebelum Jadi Ibu Kota, Tata Ruang Palangka Raya Harus Dioptimalkan

PENATAAN ruang di Kota Palangka Raya perlu dioptimalkan sebelum terealisasi menjadi Ibu Kota Indonesia. Sebab, sebagai ibu kota pengganti, Palangka Raya diharapkan tidak lebih rendah dari Jakarta dari segi fasilitas dan pelayanan.

Wali Kota Palangka Raya Riban Satia mengatakan persiapan untuk membangun kota tersebut sebetulnya masih terkendala dengan minimnya anggaran. Padahal, luas kota Palangka Raya saja tanpa daerah lain di Kalimantan Tengah hampir empat kali lipat luas Jakarta.

“Bagaimana kita bisa bangun kota yang lebih baik memang masih jadi tantangan, namun untuk luas lahan Palangka Raya punya luas empat kali lipat dari luas Jakarta,” ungkap Riban dalam acara Kolaborasi Vocasi UI & Pemerintah Kota Palangka Raya: Seminar Nasional Optimalisasi Penataan Ruang Kota Palangkaraya, di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (18/9).

Menurut Riban, pemindahan ibu kota memang tidak sesederhana itu. Sebab, pemerintah daerah setempat harus sudah siap dengan kajian jumlah penduduk serta infrastruktur.

Untuk itu, Ia tidak ingin jika ibu kota sudah dipindahkan ke Palangka Raya, nanti dipindahkan ke tempat lain lagi. Sebab, tata ruang Palangka Raya baik infrastruktur maupun transportasi masih mungkin untuk ditata sejak awal.

“Karena memang masih bisa kita tata karena kawasannya masih kosong. Persoalan kita ke depan adalah tata ruang. Tata ruang wilayah kota itu harus dirancang berdasarkan zona-zonanya. Masalah tata ruang belum selesai," ujarnya.

Secara umum, Kota Palangka Raya memiliki luas wilayah 2.850 km persegi yang terdiri atas lima kecamatan dan 30 kelurahan.(OL-6)