Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
DI tengah tekanan global yang memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, pemerintah memastikan fundamen ekonomi Indonesia masih kuat menghadapi turbulensi.
“Satu-satunya kelemahan hanya transaksi berjalan defisit 3%. Itu pun masih lebih kecil daripada di 2014 yang sebesar 4,2%. Pemerintah terus memperkuat sektor riil seperti pariwisata, pertambangan, dan eks-por. Kebijakan makroekonomi juga terbilang efektif,” kata Menko Perekonomian Darmin Nasution seusai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Menurut Darmin, fundamen ekonomi itu dapat dinilai dari pertumbuhan pada kuartal II 2018 sebesar 5,2% dan inflasi per Agustus sebesar 3,2%. Darmin juga meminta masyarakat tidak membandingkan fluktuasi rupiah terhadap dolar AS belakangan ini dengan krisis 1998.
“Jangan bandingkan 14.000 sekarang dengan 14.000 pada 20 tahun lalu. Nilai rupiah 20 tahun lalu itu berangkat dari 2.800 per dolar AS menjadi 14.000. Sekarang rupiah itu dari 13.000 menjadi 14.000 per dolar AS,” tambah Darmin (lihat grafik).
Kemarin, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta terapresiasi 15 poin menjadi 14.795 dari posisi sebelumnya 14.810 per dolar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah menjadi 14.840.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan tekanan ekonomi eksternal masih memengaruhi rupiah pada tiga bulan terakhir tahun ini dan mereda pada 2019.
“Ada ekspektasi The Fed menaikkan suku bunga pada September dan Oktober 2018. Namun, di 2019 kenaikan suku bunga The Fed lebih rendah sehingga tekanan terhadap rupiah tidak seberat tahun ini,” ujar Perry.
Selain kebijakan The Fed, menurut Perry, dinamika perang dagang global yang diinisiasi kebijakan Presiden Trump akan menekan mata uang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Pelemahan rupiah sudah 7,8% (year to date/ytd). Itu masih lebih baik daripada negara-negara dengan kapasitas ekonomi serupa seperti rupee India yang melemah 10,3%, rand Afrika Selatan yang turun 15,9%, real Brasil 20%, dan lira Turki 42%,” ungkap Perry.
Di sisi lain, pemerintah mengingatkan para spekulan yang hendak mengambil keuntungan di tengah gejolak rupiah.
“Kami bersama OJK dan BI akan mengambil tindakan tegas,” tandas Menkeu Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. (Nur/Ant/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved