Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

BTN Permudah Cicilan Korban Gempa

Fetry Wuryasti
28/8/2018 05:15
BTN Permudah Cicilan Korban Gempa
(Dok. BTN)

IMBAUAN Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan perlakuan khusus terhadap debitur yang terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) direspons kalangan perbankan. Salah satunya ialah PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (Bank BTN).

Direktur Utama Bank BTN Maryono menyatakan, bagi para debitur yang terdampak gempa, Bank BTN akan memberikan restrukturisasi berupa pemberian grace period atau kelonggaran waktu untuk membayar cicilan pinjaman pokok maksimal 2 tahun dan keringanan lain yang menyesuaikan kondisi debitur.

"Berdasarkan data Bank BTN per 26 Agustus 2018, tercatat ada 674 debitur kredit konsumer yang terdampak gempa dari total 15.864 debitur BTN di NTB. Debitur yang terdampak gempa memiliki outstanding kredit sebesar Rp79,3 miliar," kata Maryono saat meninjau rumah korban gempa di Lombok Utara, NTB, kemarin.

Sebelumnya, Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, berdasarkan Peraturan OJK No 45/POJK/03/2017, perlakuan khusus diterapkan terhadap kredit dan pembiayaan syariah dari perbankan yang dimiliki debitur/proyek yang berada di lokasi terdampak gempa.

Melalui keterangan resminya, Maryono juga memastikan akan memberikan diskon untuk denda dan bunga sampai 100% bagi debitur yang disetujui mendapat restrukturisasi.

"Pemberian grace period diterapkan dengan meninjau lebih dulu kerugian material yang diderita debitur. Kami tidak pukul rata karena kondisi tiap debitur berbeda dalam menghadapi bencana ini," kata dia.

Dia melanjutkan, bagi debitur kredit komersial yang proyeknya terdampak gempa, pihaknya masih melakukan pendataan dan proses verifikasi data. Namun, sejauh ini, berdasarkan pendataan per 26 Agustus 2018, ada sekitar 14 debitur dari kalangan pengembang properti yang mengajukan restrukturisasi.

Untuk mempermudah debitur Bank BTN mengajukan proses restrukturisasi, lanjut Maryono, Bank BTN membuka loket khusus untuk melayani restrukturisasi di perumahan-perumahan yang terdampak gempa.

"Kami memastikan operasional Bank BTN tidak terganggu pascagempa yang melanda NTB," kata dia.

Optimistis

Di Jakarta, Direktur Bank BTN Iman Nugroho Soeko menyatakan kenaikan suku bunga acuan dan gejolak ekonomi global tidak mengganggu bisnis perseroan. "Walaupun kondisi suku bunga acuan meningkat dan adanya gejolak ekonomi global, kami optimistis hingga akhir tahun akan mampu menyokong target laju pertumbuhan kredit di atas rata-rata nasional dengan adanya pendanaan yang kuat," ujar Iman, kemarin.

Ia memaparkan per Juni 2018, BTN mencatatkan secondary reserve senilai Rp14,02 triliun. Bank BTN juga memiliki dana pendamping jangka panjang berupa obligasi dan negotiable certificate of deposit (NCD) dengan outstanding per Juni 2018 senilai Rp20,95 triliun.

"Target perseroan ditopang peluang peningkatan kredit dengan adanya relaksasi loan-to-value (LTV) dan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) serta penurunan biaya dana dan biaya operasional dari masuknya aliran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP)," pungkas Iman.

(E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik