Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Digitalisasi Koperasi dan UMKM Satu Keniscayaan

Bayu Anggoro
16/8/2018 07:30
Digitalisasi Koperasi dan UMKM Satu Keniscayaan
(ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

KOPERASI USAHA Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) di Indonesia kini tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang karena keberadaan sosial media atau dunia digital.

Sebagai suatu keniscayaan untuk mendukung pertumbuhan UMKM pemerintah harus merumuskan tentang bagaimana pelaku ekonomi lokal, terutama di sektor KUMKM dan industri kreatif bisa memanfaatkan perkembangan ekonomi digital untuk membesarkan bisnisnya.

“Sudah saatnya UMKM naik kelas, salah satu upayanya yakni dengan melek IT dan memanfaatkan IT untuk meningkatkan pemasaran produknya. Saat ini era serbacepat, serbamudah berkat IT. Berbekal teknologi, semua ada di genggaman tangan,” kata Penjabat Gubernur Jawa Barat M Iriawan, belum lama ini saat membuka Cooperative Fair 2018 di Parkir Barat Gedung Sate Bandung, Jabar.

Digitalisasi UMKM dan koperasi juga dianggap merupakan cara strategis, untuk membangkitkan gairah entrepreneur di dalam negeri. Lewat pemasaran secara daring, misalnya, produk KUMKM dapat langsung bersaing dalam lingkup global.

Lewat digitalisasi di jalur daring, KUMKM akan punya potensi pasar yang tak berbatas. Saat ini atau di era milenial ini, konsumen di Indonesia dan Asia Pasifik juga dinilai sudah sangat mendukung berkembangnya pasar digital pelaku KUMKM.

Untuk itu, ada baiknya tiap daerah memiliki produk unggulan secara spesifik dan bisa kompetitif. Untuk menarik kepercayaan konsumen lokal maupun global maka diperlukan berbagai terobosan dan inovasi.

“Ada produk- produk unggulan dari berbagai daerah. Insya Allah Jawa Barat banyak produk unggul,” katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat Dudi Sudradjat Abdurachim mengatakan digitalisasi KUMKM sesuai dengan program pemerintah yakni UMKM go online.
Dudi menyebutkan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat saat ini berkomitmen terhadap digitalisasi koperasi dan UMKM.

Pihaknya telah mendorong penerapan enterprises resources planning (ERP) berbasis IT di Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan. “Penerapan ERP ini ternyata sangat membantu para anggota untuk menjalankan aktivitasnya,” ujarnya.

Tak sampai di situ, Dinas KUK Jabar juga mendorong koperasi-koperasi di Jawa Barat untuk menerapkan rapat anggota tahunan (RAT) online, yang aplikasinya dapat digunakan secara gratis.
“Penerapan RAT Online sangat efektif terutama untuk efisiensi dan efektivitas pelaksanaan RAT,” katanya.
 
Perkuat basis digital

UMKM nasional, yang saat ini merepresentasikan 99% jumlah pelaku usaha, dinilai harus mulai merambah dunia digital.

Apalagi era digital yang menghubungkan UMKM dengan dunia digital akan menciptakan dampak ganda yang sangat baik bagi perekonomian. Sayangnya, diperkirakan kurang dari 5% pelaku UMKM yang telah memanfaatkan kekuatan ekonomi digital.

Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam setiap kesempatan meminta pemerintah kian serius membantu UMKM melalui digitalisasi. Program Go Online UMKM yang telah digulirkan pemerintah harus digencarkan karena perkembangan teknologi informasi juga makin cepat dan pasar kian terbuka.
Merujuk hasil riset Mckinsey Institute, Bambang menyebutkan, hingga akhir 2017 terdapat 59,9 juta unit bisnis UMKM di Indonesia. Namun, dari jumlah itu baru 3,97 juta unit UMKM yang saat ini sudah memanfaatkan ranah digital.

Diakui masih banyak pelaku UMKM yang belum punya akses untuk mencari informasi tentang permintaan atau kebutuhan pasar baik domestik maupun mancanegara. Salah satu penyebabnya ialah belum meratanya jaringan internet di seluruh wilayah Tanah Air.

Padahal, jika pelaku UMKM di Indonesia misalnya bagian tengah dan timur Indonesia mendapatkan akses untuk memasarkan dan mempromosikan produknya melalui internet, kontribusinya bagi perekonomian nasional akan signifikan. (N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya