Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan pihaknya siap menghadapi musim kemarau panjang tahun ini.
Ia mengungkapkan gudang-gudang Bulog di seluruh wilayah Tanah Air sudah mulai penuh. Stok beras, baik yang berasal dari penyerapan petani lokal dan impor sudah mencapai dua juta ton.
Sebagaimana diketahui, beras merupakan salah satu makanan pokok yang akan terkena dampak secara langsung saat musim kemarau panjang. Hal itu karena pengaruh persediaan dan permintaan pasar, pasokan akan cenderung berkurang akibat gagal panen sedangkan permintaan terus ada.
Sebagai upaya intervensi ketika harga beras melambung saat musim kemarau panjang, Bulog akan melakukan operasi pasar dengan menggelontorkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang mereka miliki.
"Dengan stok yang ada, kami siap menghadapi musim kering," ujar Budi melalui keterangan resmi, Selasa (14/8).
Hingga saat ini, melalui kerja sama dengan Kementerian Pertanian, perseroan telah bekerja sangat intensif untuk melakukan penyerapan gabah dan beras. Lokasi penyimpanan beras di gudang Bulog seluruh Indonesia terus terisi dengan rata-rata penyerapan beras petani sebanyak tujuh ribu ton per hari.
Bulog juga terus melakukan pantauan harga pasar di seluruh daerah tidak hanya melalui pantauan situasi harga beras per hari yang dikelola Bank Indonesia, namun juga melalui survey langsung ke lapangan.
“Kami terjun langsung ke lapangan supaya dapat segera melakukan intervensi jika diketahui ada gejolak harga,” tambah Budi.
Adapun berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Juli 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.520 per kilogram, naik sebesar 0,44% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.198 per kilogram, naik sebesar 0,68 %.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved