Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEGIATAN The 2nd Indonesia–Taiwan Industrial Collaboration Forum (ITICF) yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (6/8), diharapkan dapat menjadi platform dan starting point kolaborasi kerja sama industri antara Indonesia dan Taiwan.
Tak cuma itu, kegiatan tersebut diproyeksikan mampu menjadikan Indonesia sebagai production based country bagi sektor-sektor industri andalan kedua negara. Hal itulah yang mengemuka dalam salah satu rangkaian kegiatan tersebut, yakni berkunjung ke kawasan industri Modern Cikande Industrial Estate (MCIE) di Serang, Banten, Selasa (7/8).
PT Modern Industrial Estat, pengembang MCIE, pun menyatakan mendukung kegiatan tersebut dan berharap dapat membuka peluang kerja sama dengan investor asal Taiwan.
“Kami menyambut baik kunjungan 100 delegasi dari Taiwan ke Modern Cikande Industrial Estate. Semoga kunjungan ini dapat membuka peluang kerja sama bisnis dan memperluas market atau joint venture dengan para investor dari Taiwan,” ujar Direktur Utama PT Modern Industrial Estat Pascall Wilson di Hotel Fairmont, Jakarta, Minggu (5/8).
Ia mengatakan, Modern Cikande siap menerima para investor dari Taiwan yang ingin berinvestasi di Indonesia. “Kami siap mendukung aktivitas bisnis para investor dari Taiwan sehingga kegiatan investasinya di Indonesia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik," imbuh Pascall.
Ia menjelaskan, saat ini MCIE merupakan salah satu kawasan industri terbesar di barat Jakarta yang terus berkembang sebagai kawasan investasi dari berbagai macam perusahaan baik nasional maupun internasional. MCIE telah dihuni lebih dari 200 perusahaan baik lokal maupun multinasional dari berbagai ragam jenis usaha.
"Perusahaan yang mendominasi ialah perusahaan chemical, diikuti perusahaan yang begerak di bidang steel, metal product dan smelter serta perusahaan di bidang home and building materials," terang Pascall.
Dari total lahan 3.175 hektar, luas lahan yang telah dikembangkan saat ini mencapai 40% dengan sisa landbank sekitar 1.500-an hektar. Tahun ini PT Modern Industrial Estat menargetkan dapat meraih penjualan sekitar 50 hektare lahan dengan nilai marketing sales sebesar Rp1 triliun.
Pascall optimis pihaknya bisa mencapai target tersebut karena masih besarnya permintaan yang masuk terutama setelah dioperasikannya gerbang tol Cikande yang semakin mempermudah akses menuju kawasan industri Modern Cikande. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved