Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PEMERINTAH berupaya memacu ekspor guna bisa meraih devisa yang bisa menjadi penopang agar nilai tukar rupiah kembali menguat.
Kebutuhan terhadap dolar AS semakin besar seiring dengan berfluktuasinya nilai tukar rupiah yang menyebabkan cadangan devisa tergerus guna membiayai stabilitasi rupiah.
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa akhir Juni lalu cadangan devisa merosot US$3,1 miliar dari bulan sebelumnya menjadi US$119,8 miliar. Saat ini cadangan devisa sebesar itu masih tergolong aman karena bisa memenuhi pembiayaan 7,2 bulan impor atau 6,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Konsensus internasional batas aman cadangan devisa ialah mampu membiayai 3 bulan impor.
Dalam upaya meningkatkan pasokan dolar AS dari hasil ekspor, pemerintah membentuk kelompok kerja atau working group guna membuat analisis dan perumusan kebijakan lebih terintegrasi.
"Sebenarnya (pembentukan working group) untuk menghadapi perkembangan yang sedang dan akan terjadi. Apalagi dengan adanya perang dagang dan kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate/FFR)," tutur Menko Perekonomian Darmin Nasution saat ditemui di kantornya, kemarin.
Presiden Joko Widodo juga menyoroti masalah peningkatan ekspor. Presiden meminta pemerintah kabupaten mengutamakan pelayanan terhadap investor yang berorientasi pada ekspor.
Proses perizinan yang cepat bisa mendorong kinerja ekspor nasional. Jokowi mengatakan langkah itu untuk memperbaiki neraca perdagangan yang sedang defisit karena impor lebih besar daripada ekspor.
"Tutup mata langsung berikan (izin) detik itu juga. Ini yang harus diperbaiki secara bersama antara pusat dan daerah. Harus bekerja bersama-sama," ujarnya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakornas) XI Asosiasi Pemerintah Kabupten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Tangerang, kemarin.
Selain mempercepat pertumbuhan kinerja ekspor, pemerintah turut mempertimbangkan kebijakan memperlambat impor yang menyasar berbagai sektor.
Ke depan, lanjut Darmin, pemerintah segera membentuk satuan tugas (task force) untuk merumuskan strategi khusus terkait percepatan ekspor dan pengendalian impor. Pemerintah optimistis tren defisit neraca perdagangan dapat berbalik ke arah surplus.
Seperti diketahui, neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Mei 2018 tercatat defisit US$2,83 miliar (lihat grafis). Defisit itu menyebabkan sentimen negatif terhadap rupiah.
Jadi momentum
Inisiatif pemerintah membentuk working group untuk memperbaiki neraca perdagangan dan current account deficif (CAD) tidak bisa langsung berdampak.
"Upaya ini tidak akan efektif dalam jangka pendek, tetapi diharapkan bisa menjadi momentum pemerintah serius memperbaiki struktur perekonomian kita," ujar pengamat ekonomi dari CORE Indonesia Pieter Abdullah Redjalam.
Untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan, yang paling memungkin ialah menahan laju pertumbuhan impor.
(Ant/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved