UNTUK menyediakan listrik murah, maka pembangunan PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) batu bara dikembangkan oleh PT PLN (persero).
"Untuk memenuhi listrik murah, kita bangun PLTU, lebih murah dibandingkan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)," ujar Direktur Konstruksi PLN Nasri Sebayang ketika dihubungi di Jakarta, kemarin.
Ia mengatakan biaya pembangunan PLTU Batu Bara lebih murah dibandingkan energi terbarukan lain. Selain itu, sumber daya batu bara di Indonesia mendominasi. "Musti kita manfaatkan," katanya.
Di samping biaya yang murah, jangka waktu pembangunan PLTU lebih singkat dibandingkan PLTA dan PLTP. "Butuh waktu panjang pembangunan PLTA yang mencapai 7-8 tahun, sementara PLTA selama 5 tahun," jelas Nasri.
Untuk itu dalam memenuhi kebutuhan listrik maka PLN membangun PLTU.
Adapun, pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 25 ribu MW (MegaWatt) dari rencana 35 ribu MW merupakan PLTU.
Dia menjelaskan PLN juga menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Sofyan Basir menuturkan PLN melakukan efisiensi. Caranya melalui pergantian pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Khususnya di wilayah Sumatera Utara dan Kalimantan.
Untuk pembangkit listrik tenaga diesel di Sumatera Utara, pengeluaran untuk konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp17 triliun per tahun. "Mudah-mudahan Juni tahun ini, seluruh pembangkit listrik energi diesel dapat digantikan dengan PLTU dan PLTG (pembangkit listrik tenaga gas) yang berpengaruh terhadap efisiensi," paparnya.
Subtitusi PLTD ke PLTU dan PLTG akan mengurangi beban subsidi pemerintah kepada PLN. "Mudah-mudahan subsidi PLN akan turun dari sekitar Rp105 triliun di 2014 menjadi Rp70 triliun di 2015," kata Sofyan.
Ia menambahkan PLTN akan melakukan efisiensi internal melalui pergantian energi terbarukan. Sehingga BUMN bidang kelistrikan mendapat keuntungan. Serta meringankan beban masyarakat dan memperluas kebutuhan masyarakat akan elektrifikasi. (Q-1)