Pertumbuhan laba PT Bank Central Asia terkoreksi. Di sepanjang 2014, bank berkode emiten BBCA itu hanya membukukan peningkatan sebesar 11,57% secara tahunan (year on year) menjadi Rp16 triliun.
Hal tersebut terungkap dalam laporan laba rugi dan saldo laba BCA anaudited yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI). Padahal di sepanjang 2013, laju keuntungan dari bank devisa ini mencapai 21,6% ke kisaran Rp14,3 triliun. Pendapatan bunga bersih BCA terhimpun Rp29,461 triliun. Angka keuntungan itu naik 18,59% yoy.
Kenaikan pendapatan berbasis bunga ini dipicu oleh penyaluran kredit yang tumbuh 11% yoy menjadi Rp346,962 triliun. Adapun realisasi pinjaman di sepanjang tahun lalu sebesar Rp34,582 triliun.
Sementara itu, pemasukan operasional selain bunga mencapai Rp13,644 triliun. Besaran pendapatan itu naik 16,15% yoy.
Di sisi lain, perseroan yang mayoritas kepemilikan sahamnya dipegang Salim group itu mencatatkan beban operasional selain bunga sebesar Rp23,242 triliun. Pengeluaran itu naik di atas 18% secara tahunan.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sebelumnya menyatakan, tekanan di industri perbankan nasional begitu tinggi di tahun lalu. Kondisi tersebut turut menekan kinerja bank-bank.
''Perseroan akan menjaga margin bunga bersih di atas 6% untuk dapat menjaga kinerja,'' ujar Jahja. (Wes)