Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
RIBUAN karyawan PT Garuda Indonesia menuntut pemerintah menangani masalah di perusahaan itu. Hal itu dipicu adanya perubahan direksi dan pengambilan keputusan yang dinilai merugikan.
"Kesalahan manajemen menyebabkan kondisi Garuda, menurut kami, mulai terpuruk," kata Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG), Captain Bintang Handono, Minggu (3/6).
Bintang menjelaskan, permasalahan sudah terjadi sejak 2017 dan mencapai puncaknya saat erupsi Gunung Agung di Bali pada akhir 2017 dan awal 2018 lalu.
Direksi yang baru, dinilai Bintang, membuat beberapa kebijakan yang kurang tepat, termasuk pergantian sistem operasional ke Sabre. Sistem yang tidak siap itu justru membuat pelayanan Garuda tidak lagi memuaskan.
"Contohnya banyak dirasakan pengguna jasa. Pesawat cancel atau delay. Ini kan sudah jadi viral sampai penumpang mengamuk di bandara," jelas Bintang.
APG dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarda) tidak ingin sikap direksi justru merusak citra perusahaan yang telah dibangun selama ini. Bintang mengatakan, pihaknya tidak ingin bernasib seperti Maskapai Merpati yang tutup tiba-tiba.
"Garuda sudah sebesar ini kan hasil keringat kita juga. Mereka baru datang terus mengacak-acak. Kami hanya ingin mengantisipasi, jangan kaya Merpati tahu-tahu tutup," pungkas Bintang. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved