Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Pertumbuhan Domestik Cukup Kuat

Fetry Wuryasti
08/5/2018 06:45
Pertumbuhan Domestik Cukup Kuat
(Sumber: BPS/Foto: Antara)

MESKI di bawah ekspektasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I yang sebesar 5,06% menimbulkan optimisme berlanjutnya tren pemulihan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat, didukung permintaan domestik. Pertumbuhan PDB triwulan I 2018 tercatat 5,06% (yoy), ditopang permintaan domestik termasuk inventori yang tumbuh 6,07% (yoy), meningkat dari pertumbuhan inventori pada triwulan IV 2017 yang sebesar 5,94% (yoy).

Sementara itu, permintaan domestik tanpa memperhitungkan inventori tumbuh 5,86% (yoy), meningkat dari pertumbuhan pada triwulan IV 2017 sebesar 5,62% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman, menyampaikan permintaan domestik yang meningkat pada triwulan I 2018 didukung investasi yang naik dan konsumsi swasta yang tetap kuat.

Investasi tumbuh tinggi sebesar 7,95%, meningkat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 7,27% (yoy). Itu merupakan pencapaian tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2018 merupakan pencapaian tertinggi di pola musiman triwulan I sejak 2015. Pada triwulan I 2015, angka pertumbuhan ekonomi sebesar 4,83%. Kemudian naik pada periode sama tahun berikutnya menjadi 4,94%. Kembali naik menjadi 5,01% pada 2017 dan akhirnya mencapai 5,06% pada tahun ini.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan tren tersebut merupakan hal positif.

Meski konsumsi rumah tangga tumbuh tipis menjadi 4,95% dari 4,94% pada periode sama 2017, Suhariyanto menyebutkan pada komponen itu peningkatan terjadi di seluruh sektor, dari pakaian, alas kaki, jasa perawatan, restoran serta hotel, hingga hal lainnya.

"Penjualan sepeda motor tumbuh 3,99% jika dibandingkan dengan triwulan I 2017. Penjualan eceran sandang juga bagus. Tingkat penghunian kamar hotel juga bagus. Nilai transaksi kartu kredit dan debit tumbuh menggembirakan," terang pria yang akrab disapa Ketjuk itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyakini konsumsi rumah tangga yang hanya tumbuh 4,95% dapat lebih baik pada triwulan berikutnya karena ada momen Lebaran maupun penyelenggaraan Asian Games.

"Semua itu akan membuat konsumsi di triwulan dua dan tiga diharapkan lebih tinggi," ujar Sri Mulyani.

Investasi meningkat

BPS mencatat pembentukan modal tetap bruto atau investasi pada triwulan I 2018 tumbuh signifikan, yakni mencapai 7,95% jika dibandingkan dengan di periode sama 2017 yang hanya 4,77%.

"Investasi tumbuh signifikan karena banyak pembangunan dilakukan," kata Ketjuk.

Peningkatan kinerja investasi itu terlihat dari makin gencarnya pembangunan infrastruktur di beberapa daerah serta pertumbuhan barang modal jenis mesin yang dipengaruhi peningkatan produk domestik dan impor.

Ia menambahkan kegiatan investasi juga terbantu oleh realisasi belanja modal dari APBN sebesar Rp9,7 triliun pada triwulan I 2018 serta investasi swasta yang tercatat dalam BKPM sebesar Rp185,3 triliun atau meningkat 11,8% dari triwulan I 2017.

(Pra/Tes/Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya