Pemerintah Siapkan Developer Hadapi Revolusi Industri 4.0

MENTERI Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi PT Apple Indonesia yang merealisasikan pembangunan pusat riset, Apple Developer Academy, yang beroperasi di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.

Hal itu dipandang sejalan dengan upaya pemerintah dalam memacu kegiatan penelitian dan pengembangan di dalam negeri, khususnya sektor industri dalam menghadapi revolusi industri generasi keempat (Revolusi Industri 4.0).

"Akademi tersebut menjadi yang pertama bagi Apple di Indonesia dan Asia, serta akademi yang ketiga di dunia setelah di Brasil dan Italia. Sekarang baru pre-launch, nanti grand launch di bulan Juni," ujar Airlangga seusai peresmian fasilitas iOS Developer Academy di BSD City, Tangerang, kemarin.

Dengan pusat riset itu, kata Airlangga, pemerintah menargetkan akan lahir sebanyak 200 ahli pemrograman setiap tahunnya. "Diharapkan, para developer ini dapat memberikan manfaat di tengah perkembangan era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia," ucapnya.

Selain di BSD, menurut Airlangga, Apple akan membangun dua pusat riset lagi di Jawa dan luar Jawa dengan nilai investasi total US$44 juta.

Airlangga menambahkan realisasi pembangunan Apple Developer Academy itu tidak lepas dari kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) Indonesia.

Apple Indonesia, lanjut dia, memilih skema penghitungan TKDN berbasis pengembangan inovasi sehingga membangun pusat risetnya di Indonesia.

Untuk diketahui, pusat riset di BSD itu dibangun di atas lahan seluas 1.500 m2. Pada tahap awal, Apple Developer Academy Indonesia baru menerima 75 siswa yang seluruhnya merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Bina Nusantara (Binus). Namun, setelah beroperasi penuh, setiap orang bisa mendaftar dengan mendapatkan beasiswa.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan kehadiran akademi Apple itu tidak akan bersaing langsung dengan developer lokal.

Selain itu, untuk menjaga kualitas pengajaran, Apple Indonesia bakal mendatangkan mentor ilmu pemrograman dari berbagai belahan dunia untuk mengajar siswa-siswi di Indonesia.