Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PESIMISME yang ditunjukkan beberapa tokoh di dalam negeri terhadap masa depan Indonesia ternyata tidak berlaku di mata dunia. Bahkan, seorang profesor dari Berlin University, Holger Kohl, memprediksi Indonesia akan mampu menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia dalam 32 tahun mendatang.
"Artinya, pada 2050 Indonesia akan menjadi negara kuat secara ekonomi," ujar Kohl saat menerima kunjungan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Berlin, Jerman, Sabtu (5/5), dalam keterangan resmi yang diterima Media Indonesia.
Kohl merupakan profesor yang dikenal ahli dalam bidang sistem produksi dan desain teknologi di lembaga riset Jerman, The Fraunhofer Institute for Production Systems and Design Technology IPK.
Pada kesempatan itu, Kohl menyebut Indonesia ialah sebuah negara yang prospektif di era pengembangan industri digital saat ini. Keyakinannya itu karena dalam kurun 15 tahun ke depan Indonesia akan menikmati masa bonus demografi yakni masa ketika penduduk akan didominasi usia produktif.
"Momentum ini akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucapnya.
Beberapa negara di Asia yang sudah memasuki masa bonus demografi, seperti Jepang, Tiongkok, Singapura, dan Thailand, kata Kohl, mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat karena bonus demografi. "Saya kira Indonesia juga seperti itu," tegasnya.
Setelah mendengar pernyataan Kohl, Airlangga semakin optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
"Bahkan, Kohl mengatakan penerapan Industri 4.0 di Jerman sama sekali tidak mengurangi lapangan pekerjaan. Justru malah banyak menyerap tenaga kerja serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara," jelas Airlangga.
Untuk menyiapkan sumber daya manusia, Indonesia perlu berkaca pada Jerman yang menjadi pionir implementasi Industri 4.0. "Kami bekerja sama dengan Fraunhofer untuk menyiapkan SDM terampil sesuai kebutuhan dunia indutri saat ini sehingga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal," sebutnya. (Nyu/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved