Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
REALISASI investasi tahun ini ditargetkan sebesar Rp765 triliun. Namun, target tersebut berpeluang direvisi. Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, revisi target tersebut dimungkinkan lantaran ada pemotongan target investasi dari sektor migas, listrik, dan pertambangan sebesar US$13,76 miliar.
"Kami masih dalam proses mempelajari apakah harus merevisi target realisasi investasi secara total atau tidak," ujar Lembong dalam paparannya di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (30/4).
Lembong melanjutkan, ia mendengar adanya pemotongan target investasi di Kementerian ESDM tersebut dari artikel media. Target realisasi investasi di sektor itu yang sebelumnya US$50,96 miliar diubah menjadi US$37,2 miliar.
Berdasarkan yang ia baca, pemotongan terbesar terjadi di sektor kelistrikan. Sebelumnya target realisasi investasi di sektor listrik mencapai US$24,88 miliara, tetapi dipotong menjadi US$12,2 miliar. "Hampir separuh target realisasi yang dipotong ESDM," ucap Lembong.
Setelah membaca target yang dipangkas itu, Lembong mengaku akan segera berkoordinasi dengan Menteri ESDM. "Apa penyebabnya kami segera koordinasi dengan ESDM," tutup Lembong.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan target investasi tahun ini di kementerian itu dikoreksi dari US$50,96 miliar menjadi US$37,2 miliar. Investasi tersebut terdiri dari investasi migas sebesar US$16,8 miliar, investasi ketenagalistrikan sebesar US$12,2 miliar, investasi mineral dan batu bara (minerba) sebesar US$6,2 miliar, dan investasi energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) sebesar US$2 miliar.
Penurunan terbesar terjadi pada investasi ketenagalistrikan dari sebelumnya US$24,88 miliar menjadi US$12,2 miliar. Arcandra mengungkapkan, target dari sektor ketenagalistrikan menurun karena banyak proyek ketenagalistrikan yang bergeser ke tahun depan. "Jumlahnya mungkin sama, tapi digeser ke tahun depan. Itu digeser kayaknya," kata Arcandra, pekan lalu.
Biarpun direvisi, Arcandra menegaskan, target tersebut masih lebih besar daripada realisasi investasi di sektor ESDM dalam empat tahun terakhir. Pada tahun lalu, realisasi investasi ESDM hanya mencapai US$26,7 miliar. Pada 2016, realisasinya mencapai US$29,7 miliar dan 2015 sebesar US$32,3 miliar. Untuk 2014, realisasi investasi sebesar US$33,5 miliar.
Kejar e-commerce
Selain soal revisi target investasi, dalam paparannya di BPKPM, Lembong mengutarakan rencana BKPM untuk mengejar data investasi kepada pelaku perusahaan rintisan (start-up), khususnya e-commerce. Pasalnya dalam publikasi realisasi investasi saat ini, belum tecermin data dari start-up.
"Saya sudah tugasi jajaran BKPM kejar pelaku e-commerce karena yang diumumkan dalam siaran pers angkanya besar sekali," ujarnya.
Lembong meminta para perusahaan rintisan tersebut untuk menyerahkan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM). Hal itu baik untuk industri e-commerce ke depan. "Meningkatkan kesadaran pemerintah akan peran besar e-commerce terhadap total investasi di Indonesia," tukasnya.
Ia menyadari kesadaran perusahaan e-commerce untuk melaporkan realisasi investasi memang masih rendah. Hal itu disebabkan pelaku e-commerce masih disibukkan dengan inovasi. "Saya maklumi itu karena perusahaan e-commerce masih baru, muda, belum terbiasa dengan kewajiban administratif," pungkasnya. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved