Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KINERJA dua emiten papan atas Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk dan PT Indofood Sukses Makmur (Indofood) Tbk, masih relatif terjaga di tengah perubahan kondisi bisnis yang ada.
PT Telkom berhasil meraih pendapatan Rp32,3 triliun sepanjang kuartal I 2018. Perolehan itu naik 4,3% jika dibandingkan dengan di kuartal pertama tahun lalu.
Pendapatan BUMN itu didominasi segmen data, internet, dan IT service yang menghasilkan pendapatan sebesar Rp15,9 triliun, naik 23,3% jika dibandingkan dengan di 2017 yang sebesar Rp12,9 triliun.
"Bisnis data, internet, dan IT service meningkat seiring dengan semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi," ujar Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen di Jakarta, Senin (30/4).
Dalam segi operasional hingga kuartal I 2018, pelanggan fixed broadband tercatat 5,74 juta dengan layanan IndiHome mencatatkan pertumbuhan yang cukup pesat, yakni bertambah sebesar 97% dari tahun sebelumnya menjadi sebanyak 3,5 juta pelanggan.
Sementara itu, layanan mobile broadband juga mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan yang cukup meyakinkan, yakni tumbuh 21,3% menjadi 108,73 juta pelanggan.
Untuk capital expenditure (capex) pada kuartal I tercatat mencapai Rp6,1 triliun. Capex terutama digunakan untuk membiayai pembangunan BTS, perluasan jaringan akses dan infrastruktur backbone, termasuk penyiapan Satelit Me-rah Putih dan pembangunan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) yang menunjang bisnis fixed and mobile broadband.
Adapun entitas anak usaha Telkom, yakni Telkomsel, membukukan pendapatan sebesar Rp21,9 triliun dengan EBITDA Rp12,0 triliun dan laba bersih Rp6,4 triliun.
Pasar Menantang
Indofood membukukan laba bersih yang naik 1,1% pada kuartal I 2018 menjadi Rp1,19 triliun, dari Rp1,18 triliun di periode sama tahun sebelumnya.
"Di awal 2018, kondisi pasar masih tetap menantang. Harga CPO mengalami tekanan dan tingkat permintaan konsumen juga belum menunjukkan pemulihan secara signifikan. Di tengah berbagai tantangan tersebut, kami senang bahwa core profit kami tetap bertumbuh secara sehat," kata Direktur Utama dan CEO Indofood Anthoni Salim dalam keterangan resminya.
Ia mengemukakan, pada periode itu laba usaha relatif stabil di kisaran Rp2,48 triliun, sedangkan margin laba usaha naik menjadi 14,1% dari 13,9% dan margin laba bersih naik dari 6,6% menjadi 6,7%.
Penjualan konsolidasian perseroan turun 1,1% menjadi Rp17,63 triliun pada kuartal I 2018.
Kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek memberikan kontribusi 54%, bogasari 22%, agribisnis 15%, dan distribusi 9%. (E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved