Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Pertamina Klaim tidak Kurangi Pasokan Premium

Dwi Apriani
14/4/2018 21:50
Pertamina Klaim tidak Kurangi Pasokan Premium
(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II Sumbagsel mengklaim penyaluran dan ketersediaan premium dan solar masih cukup aman. 

Hanya saja, Pertamina tidak membantah bahwa ada banyak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang semula menyediakan BBM bersubsidi, kini beralih hanya menyediakan BBM non subsidi.

General Manager Pertamina MOR II Sumbagsel Erwin Hiswanto didampingi Field Marketing Ritel Manager Pertamina MOR II Palembang Putut Andriatno mengatakan, adapun peralihan itu karena saat ini minat masyarakat terhadap BBM non subsidi seperti pertalite, pertamax, dexlite dan sebagainya sudah menjadi konsumsi masyarakat di Sumsel.

Karenanya, cukup banyak penyalur yang beralih tidak lagi menjual dan menyediakan premium dan solar.

"Ini karena kesadaran masyarakat bahwa menggunakan pertalite, pertamax, dexlite dan bahan bakar lainnya berimbas positif pada mesin kendaraannya," ucap Erwin di sela pelepasan 'Jelajah Kota Pusako Petuah Negeri Jambi dengan Pertamax, Dexlite, dan Pelumas Fastron' oleh Innova Community Chapter Palembang, Sabtu (14/4).

Ia menerangkan, komposisi penggunaan bahan bakar minyak di Sumsel saat ini jauh berbeda dibanding sebelum adanya pertalite dan lainnya. 

Sebelum pertalite muncul dan beredar di Sumsel, lanjut Erwin, komposisi penggunaan premium mencapai 90% sementara pertamax hanya 10%.

"Sekarang sudah berubah, komposisi premium tetap banyak namun hanya tercatat sebanyak 40% saja. Sementara pertalite mendominasi mencapai 50% dan pertamax tetap 10%," ungkap dia.

Dari data Pertamina, untuk di wilayah Sumsel, dari 147 total jumlah SPBU sebanyak 80% di antaranya masih menyediakan premium dan solar. Sementara di wilayah Sumbagsel tercatat ada 461 SPBU dengan 80% juga masih menyediakan BBM bersubsidi itu.

Meski begitu, Pertamina mengklaim tidak mengurangi kuota penyaluran dan distribusi BBM bersubsidi. Karena Pertamina memiliki tugas untuk tetap menyalurkan BBM beroktan 88 di mana sebagian masyarakat masih menggunakannya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya