Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalokasikan dana Rp3,3 triliun untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dipergunakan membiayai pembangunan smelter serta menggenjot produksi feronikel dan emas tahun ini.
“Untuk capex tahun ini Rp3,3 triliun,” ujar Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo di Jakarta, kemarin.
Perusahaan mematok target produksi feronikel tahun ini sebesar 26 ribu ton (TNi). Untuk emas, target produksinya ialah sebesar 2.201 kg. “Tahun 2018 yang harus kita jaga ialah peningkatan kemampuan produksi dari ferronikel kita. Diketahui kapasitas bisa 28 ribu. Selama ini produksinya hanya di level 21.700 tahun lalu. Itu pun sudah terbanyak sepanjang sejarah,” tambah dia.
Seluruh capex tersebut murni digunakan untuk membiayai proyek yang sudah berjalan tetapi belum selesai. Salah satu proyek yang mendapat perhatian besar dari Antam ialah pembangunan proyek pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel Halmahera Timur (P3FH) dengan kapasitas mencapai 13.500 TNi.
“Saat ini perusahaan sedang melaksanakan proyek pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur (P3FH) dengan kemajuan konstruksi mencapai 38%. P3FH akan mendukung total kapasitas produksi feronikel tahunan Antam menjadi 40.500 sampai 43.500 ton nikel dalam feronikel,” paparnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga masih berfokus pada rencana pembangunan pabrik smelter grade alumina refinery (SGAR) bekerja sama dengan PT Inalum (perseroan) sebagal bentuk implementasi sinergi dalam holding industri pertambangan.
“SGAR merupakan bahan baku pabrik aluminium, akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta ton alumina per tahun untuk tahap satu. Sejalan dengan Antam memiliki cadangan bauksit yang signifikan, hal itu menjadikan proyek SGAR ini strategis bagi kedua perusahaan,” paparnya.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan Antam kemarin, disepakati pembagian dividen sebesar Rp47,77 miliar atau 35%.
Sisa laba bersih tahun buku 2017, sekitar Rp88 miliar, akan ditempatkan sebagai laba ditahan dalam rangka mendukung bisnis perusahaan di masa depan.
Pada 2017 Antam membukukan laba bersih Rp136,51 miliar, meningkat 111% jika dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp64 miliar. (Cah/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved