Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan untuk membagikan dividen Rp3,35 triliun atau 75% dari keuntungan 2017 yang sebesar Rp4,47 triliun. Jumlah dividen tersebut setara Rp318.521 per lembar saham.
“Salah satu dari tujuh keputusan pemegang saham dalam RUPS tahun buku 2017 yakni pembagian dividen sebesar Rp3,35 triliun. Saya rasa ini pembagian dividen terbesar selama sejarah,” ujar Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arviyan Arifin, seusai RUPS di Jakarta, kemarin.
Dalam RUPS, ia juga menyampaikan adanya perubahan pengurus perseroan, yakni mengangkat Mega Satria sebagai direktur keuangan menggantikan Orias Petrus Moedak. Sementara itu, Orias Petrus Moedak diangkat menjadi Direktur Keuangan Induk Holding BUMN Industri Pertambangan PT Inalum (persero).
Untuk 2018, Arviyan mengemukakan pihaknya menargetkan penjualan batu bara naik menjadi sebesar 25,88 juta ton. Dari jumlah itu, sebesar 53% atau 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan sisanya 12,15 juta ton untuk pasar ekspor.
“Peningkatan target ditopang rencana penjualan ekspor untuk batu bara medium to high calorie ke pasar premium seiring membaiknya harga batu bara dan kenaikan pemintaan batu bara,” katanya.
Kenaikan target penjualan itu, lanjut dia, juga diikuti dengan kenaikan target produksi batu bara. PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 25,54 juta ton atau naik 17% dari rencana tahun lalu yang sebesar 21,92 juta ton.
Untuk mendukung target penjualan, Arviyan memaparkan pihaknya juga menargetkan angkutan batu bara dari lokasi tambang sebesar 23,10 juta ton, masing-masing 19,40 juta ton ke Pelabuhan Tarahan, Lampung dan 3,70 juta ton ke Dermaga Kertapati, Palembang.
Terkait holding pertambangan, Arviyan menyampaikan berbagai sinergi antarperusahaan holding pertambangan telah disiapkan, di antaranya proyek PLTU Halmahera Timur yang berkapasitas 2x40 MW. “Pada proyek itu PTBA akan menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik baru fero-nikel milik PT Antam Tbk di Halmahera Timur.” (Cah/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved