Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
EMITEN perkebunan, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp104,6 miliar atau Rp10 per saham.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), jumlah dividen yang dibagikan tersebut sebesar 18% dari total laba bersih Perseroan pada 2017 yang mencapai Rp585,2 miliar.
“Selanjutnya RUPST memberikan kewenangan kepada direksi perseroan untuk melaksanakan pembagian dividen tersebut dengan memperhatikan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku,” kata Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo saat paparan publik di Jakarta, kemarin (Senin, 2/4/2018).
Pada 2017 perseroan mencatat kinerja yang cukup menggembirakan setelah tahun sebelumnya mengalami penurunan akibat dampak lanjutan El Nino. Jumlah tandan buah segar (TBS) yang diproduksi perseroan sebanyak 1,6 juta ton, meningkat 42% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Produksi CPO perseroan juga meningkat 29% menjadi 403,6 ribu ton, dengan harga jual rata-rata minyak sawit perseroan pada 2017 tercatat sebesar Rp8,1 juta per ton, naik sekitar 8% jika dibandingkan dengan di 2016.
Sampai dengan 31 Desember 2017, perseroan memiliki 13 kebun dan tujuh pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 450 ton TBS per jam serta satu kernel crushing plant yang memproduksi palm kernel oil (PKO) dengan kapasitas 200 ton per hari.
Jumlah kebun menghasilkan sampai akhir 2017 mencapai 72.345 hektare dari total lahan tertanam sebanyak 90.288 hektare.
Andrianto menambahkan membaiknya operasional kebun tersebut memberikan dampak positif pada kinerja finansial perseroan.
Pada 2017 perseroan mencatat kenaikan penjualan sebesar 33% menjadi Rp5,2 triliun. Dari jumlah penjualan tersebut, segmen usaha kepala sawit memberikan kontribusi 83%, sedangkan sisanya dari produk kayu.
Tahun ini perseroan akan membangun satu pabrik kelapa sawit (PKS) baru di Kalimantan Barat, seiring dengan bertambahnya tanaman yang menghasilkan di provinsi tersebut. PKS berkapasitas 30 ton per jam itu merupakan PKS pertama perseroan yang berlokasi di Kalimantan Barat.
“Dengan beroperasinya PKS itu, total kapasitas PKS perseroan akan mencapai 480 ton per jam,” ungkapnya.
Perseroan juga sedang melakukan kajian untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga biomassa di Kalimantan Timur. (E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved