Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Buka 800 Toko Baru Alfaria Siapkan Rp2,3 Triliun

Andhika Prasetyo
03/4/2018 10:07
Buka 800 Toko Baru Alfaria Siapkan Rp2,3 Triliun
(ANTARA/DESTYAN SUJARWOKO)

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau yang lebih dikenal dengan Alfamart menyiapkan dana Rp2,3 triliun untuk ekspansi membuka jaringan toko baru serta perpanjangan sewa toko yang sudah ada.

Tahun ini perseroan menargetkan membuka 800 jaringan toko baru. Jumlah itu lebih rendah daripada pencapaian tahun lalu ketika perusahaan ritel tersebut mampu membuka toko baru sebanyak 1.011 unit.

President Director PT Sumber Alfaria Trijaya Hans Prawira mengungkapkan angka lebih kecil dicanangkan karena di beberapa daerah keberadaan gerai Alfamart sudah cukup padat sehingga pihaknya akan lebih selektif dalam membuka gerai baru. “Percuma kalau terus menambah toko tapi terjadi kanibalisasi,” ujar Hans di Jakarta, kemarin (Senin, 2/4/2018).

Toko-toko baru itu akan dibuka secara tersebar di seluruh Indonesia dengan persentase 50% di Jawa dan 50% di luar Jawa.

“Wilayah tengah dan timur perkembangannya cukup bagus. Kami sudah ada di Kalimantan dan Sulawesi. Potensi di sana besar, terutama tahun lalu ketika harga komoditas bagus dan mengangkat daya beli masyarakat,” jelasnya.

Selain menambah 800 toko baru, tahun ini Alfamart  juga akan melakukan perpanjangan masa sewa terhadap 1.000 toko baru.

Sejak berdiri pada 1999, kini Alfamart memiliki 13.477 jaringan toko yang ditopang 32 pusat distribusi di berbagai wilayah di Indonesia dan melibatkan lebih dari 400 pemasok berbagai produk.

Tercatat 4 juta konsumen bertransaksi di seluruh toko ritel tersebut setiap harinya.

Sementara itu, kemarin, Alfamart menandatangani kerja sama dengan Standard Chartered Bank untuk membantu modal kerja para pemasok Alfamart.

 Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengungkapkan upaya kerja sama tersebut merupakan sebuah dukungan untuk memajukan ekosistem bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia, terutama bagi para klien, dalam hal ini pemasok atau supplier yang sudah terdaftar di Alfamart.

Rino mengatakan banyak para pemasok yang menjadi mitra bisnis perusahaan ritel itu menghadapi persoalan pendanaan, terutama modal kerja dan fasilitas pembiayaan lain.

”Kami memberikan layanan keuangan berupa pembayaran lebih cepat kepada mit-ra bisnis. Kami fasilitasi lebih dulu pembayarannya atas invois yang disetujui Alfamart,” ujar Rino. (Pra/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya