Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
TRANSPORTASI umum berbasis rel yaitu kereta api saat ini sudah jadi pilihan masyarakat dalam perjalanan ke suatu tempat. Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan penggunaan moda transportasi kereta api ketimbang moda transportasi lainnya berada pada kisaran 11%. Ke depan, persentase ini diharapkan akan terus meningkat.
Di sisi lain, pemerintah giat melaksanakan pembangunan perkeretaapian untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain yang memiliki sistem perkeretaapian lebih baik dan modern seperti Korea Selatan (Korsel).
Karena itu, pada Kamis (29/3) Kemenhub mengundang Prof Gyeng Chul-kim Phd, PE untuk memberi wawasan pengembangan moda transportasi kereta api di Korsel melalui kegiatan knowledge sharing, di lingkungan Kemenhub, Jakarta.
Melalui siaran pers yang diterima dari Humas Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Gyeng yang pernah menduduki jabatan sebagai Presiden Korea Transport Institute (Koti) menyampaikan transportasi kereta api di Korsel berkembang pesat. Bahkan, dapat disejajarkan dengan negara-negara lain yang moda transportasi kereta apinya sudah maju.
Kemenhub berharap dengan knowledge sharing yang dihadiri sekitar 80-an pegawai itu, sumber daya manusia di lingkungan Kemenhub bisa belajar langsung dari ahlinya dan mampu mengimplementasikan untuk pengembangan perkeretaapian di Indonesia.
Dalam hal ini mulai dari pembuatan regulasi, ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten, pembangunan prasarana serta ketersediaan sarana kereta api yang andal, mumpuni, modern, dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Pemerintah berharap ke depan pengembangan moda transportasi kereta api di Indonesia dapat disejajarkan dengan negara-negara lainnya yang pengembangan perkeretaapiannya sudah lebih maju,” demikian dikutip di siaran pers tersebut. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved