Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

PLN Kuat Pertahankan Tarif Berkat Efisiensi

Cahya Mulyana
28/3/2018 21:50
PLN Kuat Pertahankan Tarif Berkat Efisiensi
(ANTARA)

SELAMA 2017 beberapa kondisi makro yang memengaruhi tarif tenaga listrik sesuai Peraturan Menteri ESDM No 18 Tahun 2017 yaitu kurs dolar Amerika, Indonesia Crude Price (ICP) atau Inflasi mengalami kenaikan dibanding dengan acuan APBN. 

PLN berhasil mempertahankan tarif serta mengendalikan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) di tengah perubahan asumsi makro, serta kenaikan harga gas dan batubara tersebut.

"Melalui usaha efisiensi yang terus berlanjut, salah satunya dengan penurunan fuel mix BBM, tarif listrik tidak mengalami kenaikan sejak 2015 sehingga tidak menambah beban pelanggan serta menjaga agar industri dan bisnis tetap kompetitif. PLN terus berupaya menekan BPP meskipun Subsidi Listrik menurun dan tidak adanya kenaikan tarif listrik," terang Kepala Satuan Komunikasi Korporat I Made Suprateka dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (28/3).

Menurut dia, efisiensi-efisiensi operasional PLN tersebut membantu keuangan PLN untuk tetap dalam kondisi sehat. Dalam kurun waktu 2015– 2017, secara kumulatif penambahan pinjaman PLN sebesar Rp83,6 triliun, jauh lebih rendah dibanding tambahan penyerapan investasi sebesar Rp190,7 triliun.

Selama tiga tahun terakhir (2015-2017), PLN berhasil memberikan kontribusi fiskal kepada negara sebesar Rp239,5 triliun, yang terdiri dari peningkatan pajak dan deviden sebesar Rp96 triliun, dan penghematan subsidi sebesar Rp143,5 triliun.  

Berbagai upaya peningkatan pelayanan telah dilakukan oleh PLN untuk memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat dalam mendapatkan listrik.

"Hal ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat 38 pada 2018 dalam getting electricity sebagaimana hasil survei terkait EODB yang dilakukan World Bank. Kontribusi PLN dalam kemudahan getting electricity membuat peringkat Indonesia dalam survei ease of doing business turut meningkat menjadi ke posisi 72 dari 190 negara," pungkasnya. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya