Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
ASEAN memiliki berbagai keunggulan, baik dari segi geografis maupun demografis. Karena itu, Australia sebagai salah satu negara terdekat ASEAN diharapkan bisa memanfaatkan peluang tersebut, utamanya dalam hal investasi.
“ASEAN akan menjadi poros perekonomian baru dunia,” kata Presiden Jokowi dalam pidatonya di CEO Forum, sebagai rangkaian dari KTT Khusus ASEAN-Australia, di International Convention Center, Sydney, Australia, kemarin.
“Poros perekonomian dunia sedang bergeser dari Atlantik ke Pasifik, pertumbuhan ekonomi tertinggi saat ini ada di Asia Pasifik. Lalu siapa yang tepat berada di tengah-tengah Asia Pasifik, ialah ASEAN,” kata Presiden Jokowi.
Letak ASEAN yang berada di tengah, di antara India, Asia Tengah, dan Timur Tengah berada di sebelah barat, kemudian Tiongkok, Korea, dan Jepang di sebelah utara, serta Australia dan Selandia Baru di sebelah selatan, membuat ASEAN menjadi kawasan strategis.
“Namun, ada hal penting lainnya yang sedang tumbuh di Asia Pasifik dan ASEAN, yaitu kelas menengah, termasuk sekitar 630 juta populasi di Asia Tenggara,” jelas Presiden.
Seiring dengan pertumbuhan era digital yang berpengaruh pada sektor perekonomian, itu berdampak terhadap berubahnya pola konsumsi pada masyarakat kelas menengah di ASEAN. Media sosial, menurut Presiden, menjadi salah satu faktor utama pemicu perubahan tersebut.
Presiden berharap ASEAN dan Australia dapat terus meningkatkan hubungan kerja sama, utamanya dalam hal perdagangan, pariwisata, dan investasi. “Saya menantikan untuk menyambut Australia di ASEAN dan Indonesia,” ujar Presiden mengakhiri sambutannya.
Senada dengan Presiden, PM Australia Malcolm Turnbull juga mengatakan bahwa kelas menengah di Indonesia akan berkali-kali lipat pada 2030 dan kesempatan untuk berinvestasi dan berdagang pun terbuka lebar.
“Namun, pemerintah dan pelaku usaha tetap harus berkomitmen terhadap aturan yang sudah disepakati untuk melakukan perdagangan bebas dan terbuka karena pasar terbuka tidak dapat dilakukan sendirian, tetapi butuh dukungan dan komitmen para pelaku bisnis dan pemerintah. Saya mengundang semua untuk menjaga aturan itu tetap ditaati di kawasan,” kata PM Turnbull.
Melewati krisis
Dalam menanggapi pidato Presiden Jokowi tersebut, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan belajar dari persoalan krisis ekonomi dunia yang berulang dengan periode waktu yang lebih cepat, secara empiris negara-negara yang cukup bertahan menghadapinya antara lain berbasis sumber daya alam yang melimpah.
Negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina memiliki kekayaan alam yang besar dan menjadi penggerak ekonomi. Ini berbanding terbalik dengan negara Amerika dan Eropa yang ekonominya didominasi oleh kekuatan kapitalisasi modal atau pasar. “Dominasi pada modal ini ternyata sangat rentan terhadap gejolak ekonomi dunia,” ujar Enny saat dihubungi kemarin.
Secara potensi, lanjutnya, Indonesia termasuk berada di negara tujuan investasi teratas. “Untuk terwujud poros perekonomian baru, ASEAN mesti membangun kekuatan, bersinergi, sehingga memiliki posisi tawar lebih kuat terhadap kawasan AS, Uni Eropa, dan Afrika,” sarannya. (Try/ Ire/Ant/X-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved