Mentan Lepas Ekspor Jagung 60 ribu Ton ke Filipina

Haufan Hasyim Salengke
09/3/2018 11:38
Mentan Lepas Ekspor Jagung 60 ribu Ton ke Filipina
(Istimewa)

MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor komoditas jagung 60.000 ton ke Filipina di Pelindo IV, Makassar, Sulsel, Jumat (9/3). Pelepasan ekspor ini merupakan kali kedua selama 2018 setelah sebelumnya mengekspor jagung 57.650 ton dari Gorontalo.

Jumlah 60.000 ribu ton jagung tersebut merupakan bagian dari total kontrak 100 ribu untuk Filipina yang akan dipenuhi secara bertahap. Amran mengatakan ekspor-ekspor yang telah dilakukan Indonesia itu menorehkan sejarah baru, dari negara importir menjadi eksportir jagung.

Amran mengklaim Indonesia untuk tahap sekarang bisa memenuhi kebutuhan jangung negara-negara tetangga sebanyak 4 juta ton per tahun dengan perincian 1 juta untuk Filipina dan 3 juta ke Malaysia. "Dulu kita impor 3,6 juta ton jagung sekarang kita balikkan impor menjadi ekspor," ujarnya.

"Seandainya kita tidak punya upaya khusus gerakan untuk meningkatkan produksi jagung hari ini bisa jadi kita masih impor 4-5 juta ton komoditas jagung yang bernilai Rp12 triliun," ia menambahkan.

Hadir pada pelepasan ekspor jagung ini, adalah Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Pangdam XIV/Hsn, Mayjend TNI Agus Surya Bhakti, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Drs Umar Septono, Brigjen TNI Budi Sulistijono (Kasdam XIV/Hsn), Dirut Pelindo IV, Doso Agung dan Direktur PT. Pertani, Wahyu.

Amran menyebutkan, ekspor jagung merupakan realisasi amanah Nawacita untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Kementan bersama semua pihak akan terus menggenjot sektor produksi pertanian di Indonesia.

“Sehingga, jumlah ekpor jagung maupun produksi komoditas lain bisa meningkat. Tahun ini kita siapkan bibit jagung dan pupuknya untuk 3,7 juta hektare lebih, gratis diberikan kepada petani," ungkap Mentan.

Lebih lanjut Amran menekankan ekspor ini merupakan prestasi besar sehingga menjadi sejarah baru Indonesia. Pasalnya, dulu langganan impor jagung, kini membalikkan menjadi ekspor.

“Kerja keras petani yang didukung semua pihak ini membuahkan hasil. Di tahun 2015 Indonesia impor jagung 3,5 juta ton, tapi dengan digenjot program jagungisasi, impor 2016 turun 62% dan 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak,” sebutnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya