Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Proyek Sei Gong Dipercepat

Sugeng Sumaryadi
05/3/2018 06:01
Proyek Sei Gong Dipercepat
(MI/HENDRI KREMER)

PEMERINTAH memprediksi dua tahun lagi Kota Batam, Kepulauan Riau, akan kekurangan air bersih. Minimnya pasokan air baku serta pertambahan penduduk dan industri jadi penyebabnya.

"Kebutuhan air bersih Kota Batam pada 2020 diperkirakan mencapai 4.500 liter per detik. Sampai saat ini, baru ada pasokan 2.800 liter per detik," papar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat berkunjung ke Batam, Jumat (2/3).

Untuk mengatasinya, Kementerian PU-Pera akan mempercepat penyelesaian Bendungan Sei Gong yang berada di Pulau Galang. Bendungan itu akan memberi pasokan air baku hingga 400 liter per detik.

Kementerian PU-Pera, lanjut Basuki, akan terus mencari potensi wilayah yang bisa me-masok air baku untuk Kota Batam. Salah satunya dari potensi tampungan air di Busung, Pulau Bintan.

"Sebagai daerah industri, bisnis, dan pariwisata, Batam akan terus berkembang. Karena itu, kami harus menyiapkan kebutuhan air sedini mungkin," lanjut Menteri.

Pentingnya Bendungan Sei Gong membuat Basuki untuk ketiga kalinya mengunjungi lokasi proyek. "Sampai hari ini, kemajuan proyek ini sudah mencapai 77%. Saya berharap proyek ini bisa tuntas Agustus tahun ini," ujarnya.

Waduk Sei Gong dibangun mulai akhir 2015. Lima bulan kemudian, Basuki datang untuk memacu semangat para pekerjanya. Setahun kemudian, Maret 2017, Basuki kembali datang, kali ini untuk mendampingi Presiden Joko Widodo.

"Tidak ada yang khusus di Bendungan Sei Gong sehingga membuat saya harus datang tiga kali. Kalau Presiden datang satu kali, saya harus melihatnya dua kali," seloroh Basuki sambil tersenyum lebar.

Bendungan Sei Gong diba-ngun dengan dana APBN sebesar Rp238 miliar. Lokasinya berada di Desa Sijantung, Pulau Galang.

Proyek strategis

Proyek ini merupakan prog-ram strategis nasional pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kala melalui Kementerian PU-Pera untuk meningkatkan penyediaan air baku di Kota Batam. Sei Gong merupakan proyek waduk ke-13 di Batam.

Proyek itu untuk menjawab krisis air baku di Kota Batam serta mempersiapkan sumber dan cadangan air baku bagi rencana pengembangan kawasan industri baru di Pulau Galang, Kota Batam, dan pulau-pulau lain di sekitarnya.

"Waduk ini mampu menampung air mencapai 11,80 juta meter kubik. Potensi penyedia-an air bakunya mencapai 400 liter per detik," lanjut Basuki.

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengakui proyek Sei Gong sangat strate-gis di masa mendatang.

"Pemerintah pusat sudah memikirkan pengembangan kawasan Batam di masa mendatang. Kami puas, tapi kami tetap ingin pemerintah pusat melanjutkan proyek strategis di Kepulauan Riau," ujarnya.

Salah satunya ialah pembangunan jembatan Batam-Bintan sepanjang 7 kilometer, dengan kebutuhan dana mencapai Rp4 triliun.

Selain meninjau proyek Bendungan Sei Gong, Basuki juga meninjau asrama mahasiswa Batam Tourism Polytechnic. Asrama itu dibangun Kementerian PU-Pera untuk membantu mahasiswa yang berasal dari luar kota.

"Di seluruh Tanah Air, kami membangun 200 tower rumah susun seperti ini. Kepri kebagian 5 tower," tambah Dirjen Penyediaan Perumahan PU Pera Khalawi AH.

(HK/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya