Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

BP Batam Siap Menjadi Hub Logistik

Andhika Prasetyo
27/2/2018 11:17
BP Batam Siap Menjadi Hub Logistik
()

BP Batam berkomitmen untuk menjadikan kawasan Batam sebagai pusat logistik perdagangan elektronik (e-commerce).

Dengan lokasi yang sangat strategis, Kepala BP Batam Lukita Tuwo menyebutkan Batam bisa menjadi hub yang sangat besar mengingat kondisi pelabuhan di negara tetangga Singapura sudah sangat padat.

Ia pun mengungkapkan pihaknya telah melakukan berbagai berupaya untuk menggaet investor, baik dari dalam atau luar negeri, untuk dapat menanamkan modal dan membangun berbagai infrastruktur yang dibutuhkan seperti bandara, pelabuhan dan warehouse.

"Kami akan menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan e-commerce baik dari dalam dan luar negeri, seperti Lazada, Bukalapak dan Amazon. Mereka bisa menaruh stok barang dagangan mereka di Batam, kemudian didistribusikan ke sejumlah pelanggan ketika sudah ada pesanan," paparnya.

Dari Batam, lanjutnya, barang-barang yang telah disimpan dapat didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Jakarta, Surabaya bahkan Makassar hanya dalam waktu tempuh empat jam.

Menurutnya, rencana tersebut bisa menunjang pertumbuhan usaha kecil menengah, terutama yang berorientasi ke sektor e-commerce.

Selain untuk kebutuhan industri e-commerce, bandara dan pelabuhan di Batam juga akan menjadi hub logistik barang keperluan industri dalam negeri. Dengan demikian, industri domestik tak perlu lagi memesan bahan baku ke negara asal, karena sudah distok di Batam.

Untuk merealisasikan seluruh rencana itu, BP Batam telah berbenah dan siap melakukan pembangunan dan pengembangan Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.

Lukita menargetkan proses lelang pengembangan bandara tersebut dapat dilaksanakan pada Maret mendatang.

Ia menginginkan proses lelang dapat berjalan cepat agar pada tahun depan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan investor yang tertarik, baik dalam proyek pembangunan sarana dan prasarana maupun konsesi pengelolaan bandara, sudah dapat terealisasi.

Pekerjaan pengembangan dan pembangunan terminal baru bandara tersebut rencananya akan dijadikan satu paket, yakni dengan perjanjian konsesi dengan melibatkan pihak ke tiga.

"Untuk pembangunan pengembangan Bandara Hang Nadim akan menggunakan dana pihak ketiga. Tidak dari pusat," ujarnya.

Sejauh ini, dari 1.760 hektare (ha) lahan yang tersedia, baru sekitar 40% yang dimanfaatkan. Masih banyak kebutuhan infrastruktur yang harus dilengkapi, termasuk pembangunan terminal logistik dan terminal penumpang. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik