Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Minat Investor asal AS Meningkat

Tesa Surbakti
23/2/2018 04:31
Minat Investor asal AS Meningkat
(ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

UPAYA perbaikan yang terus dilakukan pemerintah makin meningkatkan minat investasi dari investor global. Kamis (22/2), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menerima kunjungan sekitar 20 investor Amerika Serikat. Rombongan itu dipimpin Konsul Jenderal New York Amerika Serikat dan Co-Chief Executive Officer SR Group Hartadinata Harianto, beserta 20 investor Amerika Serikat yang terdiri dari founder, CEO, dan managing partner dari berbagai perusahaan di berbagai sektor industri. Agenda utama diskusi seputar kebijakan ekonomi di Indonesia.

Sementara itu di AS, Menko Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan investasi potensial yang ada di Indonesia. Plt Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bambang Adi Winarso menyampaikan bahwa audiensi itu menjadi sarana komunikasi dua arah yang membuka kesempatan lebih luas bagi para calon investor untuk mengetahui apa saja potensi ekonomi di Indonesia beserta kebijakan yang mendukung di dalamnya. “Pemerintah Indonesia ingin selalu bersikap investor-friendly dalam membuka peluang investasi di berbagai bidang ekonomi,” kata Bambang.

Sejumlah respons aktif muncul dari kalangan investor, salah satunya pada sektor pembangunan infrastruktur di Indonesia. Perkiraan total kebutuhan investasi sebesar Rp4.417 triliun. Untuk memberikan kemudahan investasi, pemerintah serius melaksanakan Perpres No 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha.

Pertumbuhan stabil
Dalam paparannya di pertemuan global Sovereign Wealth Fund Institute Annual Coference 2018 di Santa Monica, AS, Menko Luhut mengatakan ada banyak alasan mengapa perlu berinvestasi di Indonesia. “Kenapa harus berinvestasi di Indonesia? Sebab Indonesia punya populasi kelas menengah yang besar, reformasi di regulasi yang memudahkan, dan pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam 10 tahun terakhir,” paparnya. Bahkan dalam pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan akselerasinya. Setelah mencapai titik rendah di pertengahan 2015, sekarang posisi Indonesia ada di peringkat ketiga setelah Tiongkok dan India di kelompok negara G-20.

Pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan laut dan bandara, juga MRT, LRT, tol, serta fasilitas lainnya ialah salah satu prioritas utama dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Tujuannya meningkatkan daya saing ekonomi. Yang terpenting ialah demi membangun konektivisitas antarpenduduk di Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau.

Dengan mengimplementasikan kebijakan fiskal yang baik, Indonesia mampu menjaga rasio utang di bawah 30% dari GDP dan defisit anggaran di bawah 3%. “Salah satu hasilnya ialah Indonesia mendapat rating bagus dari tiga lembaga pemeringkat ekonomi global yang kredibel. Kini, Indonesia sudah mendapatkan peringkat investment grade atau layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat utama S&P Global Ratings, Fitch Ratings, dan Moody’s,” tandasnya. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya