BTN Segera Salurkan kembali KPR Skema FLPP

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan memastikan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan kembali menyediakan kredit pemilikan perumahan (KPR) dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun ini.

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PU-Pera Lana Winayanti mengatakan porsi besaran dan skemanya bagi BTN akan diatur.

Mekanismenya ialah semua bank pelaksana penyalur FLPP harus mengikat perjanjian kerja sama operasional (PKO) dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan. "Di situ akan ditetapkan alokasi jumlah FLPP yang dapat disalurkan setiap bank," jelas Lana, saat dihubungi, kemarin.

Kementerian PU-Pera akan segera melakukan MoU dengan BTN guna merealisasikan rencana itu. Sebelumnya sudah ada 40 bank yang melakukan penandatanganan MoU untuk menyalurkan FLPP.

Sebelumnya Menteri PU-Pera Basuki Hadimoeljono juga telah memberikan ruang bagi BTN untuk kembali menyalurkan KPR bersubsidi melalui skema FLPP mulai tahun ini.

Basuki mengungkapkan, tidak ada larangan bagi bank yang sudah ikut skema SSB untuk tidak boleh menyalurkan KPR bersubsidi dengan skema FLPP. Bahkan untuk hal itu, dia mengaku sudah berkonsultasi dengan Menteri Keuangan. "Mengenai plafon, tergantung kesanggupan tiap bank. Siapa saja boleh memanfaatkan, BCA, BRI, BPD, dan BTN, silakan," katanya.

Direktur Utama BTN Maryono mengapresiasi langkah pemerintah kembali memberikan kesempatan kepada perseroan menyalurkan KPR bersubsidi melalui skema FLPP tahun ini. Masuknya BTN ke skema KPR FLPP bisa mendukung program Satu Juta Rumah yang dicanangkan pemerintahan Joko Widodo.

Pihaknya berharap BTN pada semester II/2018 sudah bisa ikut menjadi penyalur KPR FLPP.

Dalam mendukung program Satu Juta Rumah pun, hingga akhir tahun lalu, BTN telah menyalurkan kredit sekitar Rp71,34 triliun untuk 666.806 rumah. Realisasi tersebut tercatat mencapai 100,12% dari target BTN.