Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Ada Ruang Penurunan Suku Bunga

Fetry Wuryasti
17/2/2018 06:01
Ada Ruang Penurunan Suku Bunga
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

BANK Indonesia (BI) mengklaim pelonggaran suku bunga kredit perbankan masih dapat berlanjut pada tahun ini meskipun penurunan suku bunga deposito sudah melandai dan terbatasnya stimulus dari ruang penurunan 7-day reverse repo rate pada tahun ini.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (15/2), mengatakan dampak transmisi penurunan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate sebesar 200 basis poin sejak Januari 2016 hingga Oktober 2017 masih akan berlanjut tahun ini.

"Kami yakini masih berlanjut, karena di Januari 2018 terlihat masih ada room penurunan suku bunga kredit," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Sepanjang Januari 2016 hingga Desember 2017, suku bunga kredit baru turun 153 basis poin (bps), sedangkan suku bunga deposito sebesar 183 bps.

Pada Desember 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,30% atau turun 15 bps dari bulan sebelumnya. Saat ini suku bunga kredit konsumsi tercatat sebesar 12,54%, suku bunga kredit investasi sebesar 10,51%, dan suku bunga kredit modal kerja sebesar 10,75%.

Perry juga meminta bank agar tidak hanya bertumpu pada margin dan pendapatan bunga karena bank bisa mengandalkan pendapatan nonbunga atau fee based income agar tetap dapat mendongkrak laba.

"Apa yang perlu dilakukan, koordinasi BI OJK, jadi penting untuk pastikan suku banga masih turun. Tingkat efisiensi dan pendapatan bank yang lain-bank selain bunga. Langkah-langkah koordinasi ini mulai menghasilkan, biaya tenaga kerja biaya operasional FBI kelihatan," kata Perry.

Kesehatan perbankan terjaga
Dalam hasil Rapat Dewan Gubernur Februari 2018 ini, BI menilai indikator kesehatan perbankan masih terjaga. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan sebesar 23% dan rasio likuiditas sebesar 21,5%. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) menurun menjadi 2,6% (gross) atau 1,2% (neto) pada akhir 2017.

Mengenai penurunan suku bunga oleh perbankan, Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmojo sebelumnya pernah mengatakan tren penurunan akan didorong kompetisi yang makin meningkat di antara perbankan. Seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi, suku bunga perbankan dia perkirakan bisa menyentuh single digit.

"Untuk kredit korporasi bunga kami turun cukup tajam, sudah banyak yang mendapat bunga 6%-7% di 2018. Untuk suku bunga KPR bisa 5,8%-5,9% sebab akan ada persaingan suku bunga. Ini menjadi tantangan perusahaan," kata Tiko, saat paparan kinerja beberapa waktu lalu.

Di sejumlah bank, suku bunga kredit terus ditekan. Di Bank BNI, tercatat suku bunga dasar kredit untuk kredit korporasi 9,95%, kredit ritel 9,95%, kredit konsumsi KPR 10,5%, dan non-KPR 12,5%.

Pada Bank BRI, per 31 Desember 2017, suku bunga dasar kredit untuk kredit korporasi sebesar 9,95%, kredit Ritel 9,95%, kredit mikro 17,75%, kredit konsumsi KPR sebesar 9,98%, dan non-KPR 12,5%.

Pada bank BUKU IV lainnya, Bank BCA, tercatat suku bunga dasar kredit untuk kredit korporasi sebesar 9,75%, kredit ritel 9,9%, kredit konsumsi KPR sebesar 9,9%, dan non-KPR 6,68%. Ini merupakan angka terendah di antara bank BUKU IV. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya