Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
BERAS impor yang mulai masuk ke Indonesia pada minggu ini akan langsung disimpan di gudang Bulog. Hal itu ditegaskan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menanggapi mulai masuknya beras impor secara bertahap di Indonesia. Beras-beras tersebut digunakan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP).
"Beras yang impor itu untuk memperkuat stok jadi langsung masuk gudang," ujar Enggar usai paparan dalam Seminar Fraksi Partai Golkar DPR bertajuk 'Kemandirian Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat' di Gedung DPR Jakarta, Senin (12/2).
Beras impor, kata Enggar, baru dikeluarkan dari gudang dan digelontorkan ke pasar jika suplai beras tidak tersedia, serta harga beras yang melonjak tinggi.
"(Dikeluarkan) tergantung kebutuhan, sejauh itu bisa disuplai dari beras yang ada pasti dari beras yang ada, tapi jangan lupa bulan ini kita akan melepas beras rastra 200 ribu ton," ungkapnya.
Sehingga Enggar memastikan beras impor tersebut tidakan membuat harga gabah dan beras di tingkat petani. Pasalnya impor untuk mengisi stok yang kurang sambil menunggu panen.
"Kita penuhi supaya mengisi gap sebelum panen raya yang tentu pak Mentan (Amran) yang tahu," tukasnya.
Adapun Sekretaris Perusahaan Bulog Siti Kuwati mengatakan saat ini beras impor yang sudah masuk ke Indonesia sebanyak 10.000 ton. Beras sebanyak itu masuk ke Pelabuhan Tenau di NTT.
"Hari ini yang sudah bongkar NTT 10 ribu, Di Merak dan (Tanjung) Priok sedang pengurusan dokumen impor," tukasnya.
Dalam waktu dekat, kata Siti, juga akan bersandar kapal yang mengangkut beras sebanyak 30 ribu ton di Tanjung Priok pada Selasa (13/2). Meski demikian kepastian tersebut tergantung cuaca.
Siti menyebut beras impor tahap pertama sebanyak 57 ribu ton seluruhnya berasal dari Vietnam. Sesuai arahan pemerintah, seluruh beras impor akan disimpan di gudang Bulog. "Akan dikeluarkan kalau ada rakortas (rapat koordinasi terbatas)," ucapnya.
Bulog menjamin beras impor tidak akan menganggu harga gabah dan beras saat petani panen. Pasalnya beras impor akan masuk ke gudang sebagai CBP.
"Yang dikhawatirkan petani kalau ada panen itu sesuatu yang berbeda, impor masuk jadi CBP, kalau panen tetap panen dan Bulog tetap akan serap sesuai Inpres 5/2015," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved