Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Bulog Segera Impor Beras untuk Stabilkan Harga dan Perbanyak Stok

(Cah/Pra/Nyu/X-3)
16/1/2018 05:31
Bulog Segera Impor Beras untuk Stabilkan Harga dan Perbanyak Stok
(ANTARA FOTO/M Rusman)

BULOG diminta segera mendatangkan 500 ribu ton beras impor dan menyerap hasil panen raya yang berlangsung Februari-April. “Agar harga terkendali, petani nyaman, dan stok beras aman,” kata Menko Perekonomian Darmin Nasution seusai rapat koordinasi bersama Mendag Engartiasto Lukita, Mentan Amran Sulaiman, Kepala Perum Bulog Djarot Kusumayakti, dan Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, sENIN (15/1). Menurut Darmin, ada empat hal yang diputuskan dalam rapat. Pertama, pemerintah mengintensifkan operasi pasar dan rastra. Kedua, pemerintah menugasi Bulog untuk mengimpor beras sampai 500 ribu ton. Ketiga, Bulog juga bertugas menyerap gabah petani pada panen raya. Keempat, menyelesaikan perbedaan data soal perberasan.

“Pemerintah mengimpor beras melalui Bulog sesuai Perpres No 48/2016. Kini, stok Bulog mencapai 875 ribu ton,” ujar Darmin. Pengamat ekonomi dari CSIS, Yose Rizal Damuri, menilai tepat langkah pemerintah mengimpor beras. “Peningkatan produktivitas pertanian itu penting, tetapi ini solusi jangka panjang yang tidak pernah berhasil. Jangan karena politik tidak impor malah merugikan warga miskin.” Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan seharusnya harga beras dapat ditekan jika pemerintah mampu meningkatkan efisiensi di hulu dan memperbaiki tata niaga. “Pemerintah harus mengadopsi sistem online dalam tata niaga beras.”

Mentan Andi Amran Sulaiman mengakui persoalan beras termasuk masalah krusial yang tidak bisa diselesaikan dalam tempo singkat. “Kita lihat 2016 tidak impor. Begitu pun tahun lalu. Tahun ini kami harapkan yang terbaik untuk rakyat.” Menkeu Sri Mulyani menilai kebijakan impor beras sebanyak 500 ribu ton dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga. “Bea Cukai akan bekerja sama dengan Kemendag dan Kementan agar kita bisa menjalankan keputusan ini secara baik dan transparan.” (Cah/Pra/Nyu/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya