Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Gotong Royong Berdayakan UKM

Ghani Nurcahyadi
15/1/2018 10:19
Gotong Royong Berdayakan UKM
(Perajin membuat aksesoris dari tali paracord yang dijual secara daring dari studio bakul gelang di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu---ANTARA/Maulana Surya)

SEMAKIN besar volume perdagangan elektronik menjadikan usaha kecil menengah kian luas dalam menjangkau pasar. Solusi teknologi melalui pasar itu pun merupakan wujud ekonomi gotong-royong baru di era digital.

Hal itu ditegaskan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menghadiri peringatan ulang tahun ke-8 Bukalapak di Jakarta, Rabu (10/1). Menurutnya, intermediasi produk yang tanpa biaya tersebut sangat membantu UKM dalam mengembangkan usaha dan memperluas pasar.

“Potensi seperti ini harus kita jaga dan tidak perlu takut dengan para pemain besar. Wirausaha harus terus didorong untuk menjadi besar dengan berbagai cara, semisal digitalisasi. Generasi muda saat ini harus mampu bergaul dengan bahasa digital,” papar Airlangga.

Kehadiran platform e-commerce yang menggandeng UKM, sambung Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, turut melengkapi sejumlah program pembiayaan milik pemerintah bagi segmen tersebut. Di antaranya bunga kredit usaha rakyat yang tahun ini diproyeksikan turun hingga 7%.

Bukalapak termasuk yang semakin gencar menggandeng UKM. Awal 2016, jumlah UKM Bukalapak masih sekitar 400 ribu.

“Saat menghadiri gathering dua bulan lalu, jumlahnya sudah mencapai 2,2 juta UKM. Saya optimistis pada 2020, Bukalapak mampu mencetak 8 juta UKM sukses,” ujar Puspayoga.

CEO of Bukalapak Ahmad Zaky mengimbuhkan, selama 2017 platform besutannya meraup rata-rata 320 ribu transaksi per hari atau naik tiga kali lipat. Di sisi lain, pertumbuhan UKM di Bukalapak naik sekitar 70%. Itu berarti setiap UKM mengalami lonjakan pendapatan sebanyak dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Terobosan
Selain itu, Bukalapak melakukan terobosan dengan menyiapkan pusat penelitian di wilayah Bandung, Jawa Barat. Platform yang dirancang lulusan ITB tersebut akan mengkaji teknologi terbaru, seperti kecerdasan buatan dan mesin pembelajaran.

Zaky ingin menggunakan hasil penelitian itu untuk pengembangan Bukalapak. Talenta terbaik di bidang teknologi juga akan direkrut.

Situs Blanja.com tidak mau kalah. Platform e-commerce yang dipimpin Aulia E Marinto ini memiliki program #Blanjajemputukm.

Lewat program ini, Blanja melakukan pendampingan UKM, mulai memberikan edukasi cara membuka toko daring, kiat foto produk yang menarik, hingga strategi pemasaran yang efektif.

“Selama 2017, program ini telah berhasil meng-online-kan sekitar 30 ribu UKM yang tersebar di 60 kota Indonesia. Angka ini naik sekitar 390% dari tahun sebelumnya,” tutur Aulia.

Perusahaan teknologi finansial juga ikut memperhatikan UKM layaknya Grup Modalku sebagai start-up pionir platform pinjaman antarindividu. Modalku kini telah mencairkan pinjaman modal usaha hingga Rp1 triliun bagi UKM di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Dengan pencapaian ini, perkembangan Modalku pada 2017 sembilan kali lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan 2016.

Indonesia merupakan pasar terbesar bagi Modalku. Soalnya, lebih dari 50% total pinjaman atau sekitar Rp520 miliar disalurkan bagi UKM lokal.

Total pendanaan UKM Grup Modalku merupakan terbesar yang dicetak platform P2P lending, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara.

“Kami semakin terdorong untuk menjadi lebih baik lagi di tahun ini agar dapat mendukung semakin banyak UKM berpotensi,” tandas Reynold Wijaya, CEO of Modalku.

Modalku menutup tahun lalu dengan membuka kantor operasional di Bandung dan Surabaya. Modalku juga menjalin kolaborasi dengan Tanihub, start-up di bidang pasar digital produk pertanian Indonesia, dan Biro Kredit Pefindo sebagai lembaga pengelola informasi kredit. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya