Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Potensi yang Hilang Capai Rp430 Miliar

(Jes/E-1)
10/1/2018 23:16
Potensi yang Hilang Capai Rp430 Miliar
(ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap kapal sitaan eks asing bisa dimanfaatkan untuk sektor perikanan nasional. Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Yugi Prayanto mengatakan nelayan di Indonesia juga membutuhkan kapal untuk melaut. “Ini persoalan dilematis. Memang penenggelaman kapal memberikan efek jera, tetapi kita mesti perhatikan kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha,” ucap Yugi di Jakarta, Rabu (10/1). Yugi sepakat dengan yang disampaikan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta agar penenggelaman kapal sitaan eks asing dihentikan. Kapal-kapal tersebut bisa digunakan untuk membantu industri perikanan skala menengah dan besar.

Sebab, lanjut dia , industri tersebut yang paling merasakan dampak kurangnya pasokan bahan baku dari berbagai aturan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). KKP tinggal memilih industri dan kelompok nelayan yang sudah tepercaya untuk proses hibah kapal eks asing. Pemerintah juga bisa bekerja sama dengan TNI-AL dan Polair mengawasi penggunaan kapal tersebut. “Kasih kapal yang tidak ditenggelamkan ke koperasi atau kelompok nelayan yang sudah ada reputasi dan dipercaya. Lalu, dikawal ja-ngan sampai dijual ke pihak lain,” cetusnya.

Dari penenggelaman 363 kapal selama 3 tahun ini, Yugi memperkirakan potensi nilai kapal yang tidak dimanfaatkan mencapai Rp430 miliar dengan perhitungan setiap kapal berukuran 30 gross tonage (GT) bernilai Rp1,2 miliar. Belum lagi kapal-kapal tersebut dinilai bisa menghasilkan pajak untuk negara bila dimanfaatkan.

Di kesempatan yang sama, Bupati Morotai Benny Laos mengapreasi jika pemerintah memilih untuk memberikan kapal eks asing kepada para nelayan. Menurutnya, koperasi nelayan bisa berkembang dengan kebijakan itu. “Saya setuju daripada kita bakar. Kalau menurut aya, lebih baik dikasih ke ko-perasi nelayan,” imbuhnya. (Jes/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya