Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Beli Kereta, KAI Bakal Terbitkan Obligasi

Erandhi Hutomo Saputra
10/1/2018 18:28
Beli Kereta, KAI Bakal Terbitkan Obligasi
(dok MI)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) meraup sukses dalam penerbitan surat utang atau obligasi perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp2 triliun pada akhir 2017.

Upaya itu mendapatkan lonjakan permintaan atau over subscribe sebanyak 2,5 kali. Ingin mengulangi kesuksesan tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana kembali mengeluarkan obligasi sebesar Rp2 triliun pada tahun ini. Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengaku rencana penerbitan tersebut telah disetujui pemerintah sebagai pemegang saham.

"Disetujui rencana obligasi maksimum Rp2 triliun, tapi ada beberapa syarat. Tinggal mendetailkan dengan studinya karena peruntukannya harus jelas, kapan, nanti kita tulis, kita sampaikan (ke pemerintah)," ujar Edi usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di kantor Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (10/1).

Edi menyebut, penerbitan obligasi ditujukan untuk membeli sebanyak 442 kereta dari PT Industri Kereta Api (INKA) atau sekitar 40 rangkaian kereta/trainset, dengan satu trainset berisi 10 kereta.

Pembelian 442 kereta itu, tutur Edi, merupakan pengadaan tahap kedua dari total kebutuhan 880 kereta. Adapun pengadaan pertama telah terlaksana sebanyak 438 kereta.

Pembelian kereta tersebut, merupakan upaya KAI untuk menggantikan kereta yang telah berusia 30 tahun ke atas.

"Peremajaan itu bertahap karena kapasitas INKA-nya, kita kan 438 kereta yang untuk tahap pertama, padahal kebutuhan kita 880 kereta," tukasnya.

Edi berharap, penerbitan obligasi nantinya bisa terlaksana pada semester I tahun ini. Sehingga kereta baru bisa datang sebelum Lebaran yang jatuh pada Juni mendatang. "Direncanakan (datang) sebelum Lebaran, saya berharap 4 trainset datang," harapnya.

Dalam kesempatan itu, Edi juga menyampaikan laba bersih sebelum audit yang diperoleh pada 2017 sebesar Rp1,4 triliun. Laba itu naik Rp400 miliar dari 2016 sebesar Rp1 triliun. Laba itu didapat karena KAI berhasil melebihi target penumpang sebesar 389 juta penumpang dari yang ditargetkan sebanyak 379 penumpang. Sehingga pada 2018 KAI menargetkan meraih laba Rp1,7 triliun.

"Target itu tinggi lho, ini public service bukan bisnis yang keuntungannya harusnya dikembalikan ke pelayanan," sebutnya.

Sepanjang 2017 selain pendapatan dari angkutan penumpang, angkutan barang juga mampu berkontribusi besar. Meski realisasi hanya 91% dari target, tetapi dari pendapatan mencapai 98%.

"Jadi sebenarnya secara menyeluruh bicara rupiah hampir 50-50 antara penumpang dan barang," sebutnya.

Untuk itu, pada tahun ini ditargetkan porsi pendapatan dari angkutan barang akan sedikit lebih banyak dari penumpang. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya