Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
"APAKAH menjadi seorang inovator itu born (dilahirkan) atau build (diciptakan)?"
Pertanyaan tersebut dilontarkan moderator dalam acara bincang-bincang “G-SHOCK: Innovate, Level up your Life!” yang digelar di Decanter Wine and Food hari Kamis pekan lalu.
Tidak ada jawaban yang salah maupun benar dari pertanyaan itu, namun memang hampir semua pengunjung dan narasumber diskusi itu menjawab build. Di antaranya ada co-founder Kata.ai Irzan Raditya, founder dan CEO Bahaso.com Tyovan Ari Widagdo, dan bintang muda berbakat sekaligus co-founder #KejarMimpi, Maudy Ayunda. Juga pencipta arloji G-Shock yang dikenal dengan 'Father of G-Shock' Kikuo Ibe, yang dihadirkan sebagai narasumber istimewa.
"Saya bertekad membuat jam tangan yang kuat dan tahan banting setelah secara tidak sengaja memecahkan jam tangan hadiah dari ayah saya. Tekad tersebut yang memicu saya bereksperimen selama dua tahun penuh, dengan 200 prototipe, dan akhirnya menghasilkan inovasi desain hollow case; berikut bantalan pengaman sebagai pelindung menyeluruh; yang semuanya merupakan bagian penting dari ketangguhan G-Shock," cerita Kikuo Ibe.
Dikombinasikan dengan fitur daya tahan dan teknologi terkini, G-Shock berhasil merevolusi cara pandang konvensional dan bahkan menetapkan standar baru mengenai sebuah jam tangan.
Sementara itu, Irzan Raditya berkisah, sepanjang usianya telah mengotak-atik berbagai hal terkait teknologi, pernah bekerja di beberapa bisnis startup di Jerman sembari meraih gelar Ilmu Komputer.
Setelah kembali ke Tanah Air, ia menemukan masyarakat di Indonesia sudah terlalu sibuk untuk dapat mengatur semuanya sendiri, oleh karena itu Irzan berinovasi menghadirkan chatbot Kata.ai. Teknologi ini dapat memahami berbagai istilah dan jargon yang biasa digunakan orang-orang Indonesia ketika berkomunikasi lewat pesan singkat online.
"Kami melihat ternyata orang Indonesia memiliki banyak sekali cara untuk merujuk pada satu hal. Mereka bahkan memiliki hampir 10 cara yang berbeda untuk mengganti kata 'saya'," cetusnya.
Fitur natural language processing dalam teknologi artificial intelligence (AI) dari Kata.ai, lanjut Irzan, berinovasi untuk mengatasi komplikasi semacam ini. "Kami menerima respons positif dari berbagai perusahaan yang saat ini menggunakan Kata.ai untuk menciptakan interaksi online dengan pelanggan mereka," ujarnya.
Tyovan Ari Widagdo punya cerita sendiri. Pecinta TI ini tumbuh di daerah Wonosobo. "Dulu searching kata kunci Wonosobo saja tidak keluar info apa pun di Google. Saya merasa ini sebuah permasalahan, mengingat Wonosobo itu kota pariwisata. Akhirnya pada waktu itu saya bikin launching promo Wonosobo lewat Mercusuar Project. Dari situ, ekonomi masyarakat menjadi lebih maju, banyak guest house dan informasi Wonosobo bermunculan di online.”
“Lalu saya bikin perusahaan sendiri kelas 2 SMA. Waktu pindah ke Jakarta pada 2010, dalam berbisnis banyak sekali menggunakan bahasa Inggris ketemu dengan orang luar negeri. Bahasa Inggris itu kelemahan saya. Waktu SMA, mau les tidak ada biaya. Akhirnya saya mendirikan Bahaso.com yaitu platform digital untuk belajar bahasa asing dan menjadikannya sebagai bahan skripsi saya tahun 2015,” imbuh Tyovan.
Dengan hadirnya Bahaso.com, Tyovan berharap dapat menolong masyarakat yang memiliki keterbatasan supaya lebih mudah mendapatkan pembelajaran bahasa asing, khususnya yang berada di daerah. Kepuasan terbesarnya ketika para TKI di Dubai pernah mengontaknya seraya mengucapkan terima kasih karena merasa terbantu dalam mempelajari bahasa asing.
lain lagi dengan musisi muda berbakat dan aktris papan atas, Maudy Ayunda. Gerakan sosial #KejarMimpi berlandaskan percaya pada kekuatan mimpi, tapi prihatin dengan kenyataan bahwa tidak banyak anak muda Indonesia yang tahu apa impian mereka.
Dijalankan melalui aktivitas online dan offline, gerakan tersebut memotivasi generasi muda Indonesia untuk mencari mimpinya dan mewujudkannya.
“Kampanye #KejarMimpi dimulai pada awal tahun ini. Bentuknya movement, sebagian disuarakan di ranah digital. Kita juga mengadakan workshop dan talkshow di kampus-kampus. Yang saya lihat, cita-cita anak muda zaman dulu cenderung linear, prosesnya sudah jelas. Kalau sekarang ada yang short term, long term, dan bentuknya lebih fluid dan inovatif,” jelas Maudy.
“Kikuo Ibe adalah salah satu tokoh inovator terkemuka yang terus mengekspresikan semangat tidak pernah menyerah dan kita semua dapat belajar banyak darinya,” imbuhnya. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved