Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Presiden Belum Puas dengan Peringkat Kemudahan Bisnis

Rudy Polycarpus
01/11/2017 20:59
Presiden Belum Puas dengan Peringkat Kemudahan Bisnis
ANTARA FOTO/Risky Andrianto(ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

MESKIPUN peringkat kemudahan berusaha di Indonesia terus membaik, Presiden Joko Widodo belum puas. Dia tetap memerintahkan agar ranking Ease of Doing Business (EODB) terus diperbaiki.

Jokowi meminta dalam waktu dua tahun ke depan, peringkat kemudahan berusaha di Indonesia membaik sampai ke peringkat 40.

"Tahun depan, ranking EODB harus 50, tahun depannya lagi harus 40. Itu target saya, makanya saya tadi bilang ke Menko Perekonomian. Saya tidak mau hanya di 72," kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerja di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11).

Rilis terbaru mengenai kemudahan berusaha Bank Dunia menunjukkan, peringkat kemudahan berusaha di Indonesia 2018 berhasil membaik ke posisi 72. Peringkat itu naik 19 peringkat jika dibandingkan 2017 yang hanya di posisi 91.

Jokowi mengakui untuk mengejar target tersebut perlu banyak melakukan pembenahan total dalam hal perizinan. Kemudahan perizinan juga harus diberikan dengan tidak memandang besar kecilnya skala bisnisnya.

Jokowi mengatakan, perbaikan kemudahan memang diperlukan agar pelaku usaha baik kecil maupun besar mudah menjalankan usaha di Tanah Air.

"Supaya lapangan kerja tercipta. Harus ada pembenahan total, dari urusan perizinan, listrik, properti, semuanya harus lebih baik. Sehingga semua usaha, baik usaha kecil, usaha mikro, usaha gede, semuanya dimudahkan dalam perizinan," tandasnya.

EODB adalah survei tahunan yang dilaksanakan Bank Dunia yang mencerminkan daya tarik investasi dari segi kebijakan pemerintah. Supaya dianggap sebagai tempat yang paling nyaman investasi, Indonesia harus bersaing dengan 190 negara lainnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik