Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
BANK BPD Jawa Tengah (Bank Jateng) menambah fitur transaksi devisa atau transaksi luar negeri pada cabang kantor mereka di Jakarta.
Dengan peningkatan status layanan itu diharapkan Bank Jateng bisa berperan aktif meningkatkan perekonomian di Jakarta melalui kemudahan fasilitas dan pembiayaan ekspor-impor.
"Dengan keunggulan cabang Jakarta yang lebih luas, kesempatan mendapatkan nasabah kredit terkait konten impor pun akan terbuka," ungkap Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya saat peluncuran layanan tersebut di Jakarta, kemarin.
Bank Jateng mendapatkan izin sebagai bank devisa sejak 1992, yang dioperasikan di kantor cabang utama Semarang, Surakarta, Jepara, dan Cilacap.
Ia menjelaskan fasilitas produk devisa yang paling banyak dimanfaatkan debitur meliputi incoming transfer, outgoing transfer, letter of credit, kredit penunjang ekspor impor, money changer, surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN), dan Western Union.
Selain itu, ada produk antarbank seperti usance LC payable at sight (UPAS) dengan menggunakan fasilitas bayar tunda.
Pada pelayanan itu eksportir luar yang mengirim barang ke importir nasabah di Bank Jateng akan dibayar tunai melalui bank koresponden mitra Bank Jateng di luar negeri.
"Skemanya, bank internasional meminjamkan ke Bank Jateng, kemudian kami membayarkan ke bank eksportir nasabah Bank Jateng. Nasabah kami tidak perlu bayar tunai, melainkan ada jarak 6 bulanan maksimum sejak barang diterima," tuturnya.
Hanawijaya pun berharap pembiayaan ekspor-impor oleh Bank Jateng Cabang Jakarta berperan sebagai multiplier effect peningkatan volume dan transaksi ekspor-impor.
"Total volume transaksi ekspor-impor yang dibukukan sampai laporan September 2017 telah mencapai US$58 juta, atau setara Rp781,347 miliar. Untuk Cabang Jakarta, dari enam nasabah existing ditargetkan volume transaksi mencapai US$500 ribu sampai Desember ini," tukas Hanawijaya.
Tahun ini, kredit korporasi dan UMKM Bank Jateng menggarap industri tekstil, pariwisata, dan mebel secara serius.
Selain itu, Bank Jateng memberikan pembiayaan untuk impor alutsista TNI seperti material pendukung starter pesawat tempur dan charger baterai pada kapal selam, juga support system pada alat penyadap BIN dan Polri. (Try/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved