Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PEMERINTAH terus mematangkan rencana penerapan kebijakan tranformasi subsidi pupuk dari sistem terbuka menjadi tertutup yang disalurkan melalui kartu tani.
Kartu tani yang dibagikan kepada para petani akan dipergunakan untuk transaksi perbankan, penyaluran pinjaman hingga penyaluran subsidi. Melalui kartu multifungsi tersebut, pemerintah optimistis program subsidi bagi petani akan tersalurkan dengan akurat. Pasalnya kartu tani mengusung sistem single entry data, proses validasi berjenjang secara online dan mengedepankan transparansi.
Pemerintah tengah memverifikasi data petani sebagai penerima subsidi yang ditargetkan rampung akhir 2017. Salah satunya dengan mencocokan data nomor induk kependudukan (NIK) agar tidak terjadi penerima ganda. “Perkembangan kartu tani per September 2017 di Pulau Jawa sudah mencapai 97%,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Rabu (11/10).
Untuk diketahui, kartu tani lebih dulu diprioritaskan menyasar wilayah Pulau Jawa dengan target berlaku nasional pada 2019. Bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan menyalurkan kartu tani ialah BRI untuk wilayah Banten, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, Bank Mandiri wilayah Jawa Barat, dan Bank BNI untuk Jawa Timur.
“Akhir tahun ini targetnya 100% petani (penerima kartu tani) sudah terverifikasi. Kami tidak mau memberi subsidi pupuk bagi petani yang tidak seharusnya. Jadi, harus dilihat petani yang punya lahan dan bagaimana kemampuannya,” imbuh Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Dari hasil verifikasi nantinya tecermin jelas petani sebagai penggarap lahan atau pemilik lahan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menuturkan Himbara sudah mengintegrasikan data petani yang dikelola Kementerian Pertanian. Jumlah petani yang telah terverifikasi tercatat 5,9 juta dari total 8,8 juta penerima subdsidi pupuk. “Dengan data itu perbankan berpotensi memperoleh data petani yang layak mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk masa tanam yang akan datang,” ujar Rini. (Tes/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved