Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Pemerintah Siap Operasi Pasar

Jessica Sihite [email protected]
05/10/2017 01:31
Pemerintah Siap Operasi Pasar
(ANTARA FOTO/Rudi Mulya/)

KEMENTERIAN Perdagangan menyatakan siap menggelar operasi pasar (OP) beras. Menurut rencana, OP akan menggelontorkan 75 ribu ton beras medium secara bertahap. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengungkapkan, rencana OP beras dilakukan atas permintaan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta. Pasalnya, jumlah beras medium di pasar yang menyokong kebutuhan beras Jakarta itu sudah turun drastis. "Keputusan operasi pasar nanti setelah rakortas (rapat koordinasi terbatas) di Kemenko Perekonomian, tapi kami sudah siap," ucap Tjahya saat ditemui dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (4/100). Ia mengaku sudah meminta Perum Bulog untuk bersiap menggelontorkan beras. BUMN pangan itu juga sudah setuju untuk melakukan OP beras medium.

"Nanti digelontorkan secara bertahap. Mungkin 10 ribu ton atau 5.000 ton dulu. Yang penting ada operasi pasar dulu karena menurut Pak Arief (Direktur Utama PT Food Tjipinang), beras di PIBC untuk medium sudah berkurang sekali," jelasnya. Tjahya mengaku penurunan jumlah beras medium akibat kurangnya pasokan dari para penggilingan padi. Sejak harga eceran tertinggi (HET) beras ditetapkan, mereka lebih memilih untuk membuat beras premium daripada medium karena harganya yang lebih tinggi. "Makanya, kami lagi dalami hal itu. Kita sekarang lagi menunggu hasil sidak ke PIBC. Kalau memang beras medium tidak ada, kami siap operasi pasar," imbuh Tjahya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo mengungkapkan, saat ini stok beras premium mencapai 70% dari total volu-me beras di PIBC. Per hari ini (kemarin), stok beras PIBC mencapai 53 ribu ton. Ia menilai dengan kondisi harga gabah sekitar Rp5.500-Rp6.000 per kilogram (kg), perusahaan penggilingan padi lebih memilih untuk memproduksi beras premium yang hargan eceran tertingginya dipatok Rp13.390 /kg. Beras medium dengan HET Rp9.450/kg dianggap tidak menguntungkan dengan harga gabah setinggi itu.

Karena itu, PIBC pun meminta restu pemerintah untuk mengadakan operasi pasar beras medium. Selain ada permintaan dari pasar tradisi-onal, ritel modern seperti Superindo juga sudah meminta pasokan beras medium. "Kami tinggal menunggu keputusan Pak Mendag, Pak Mentan, dan Pak Menko (Perekonomian)," imbuh Arief.

Stok aman
Rabu (4/10), Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian menggelar bazar pangan murah melalui Toko Tani Indonesia (TTI) di PIBC, Jakarta. Di bazar tersebut TTI menjual beras kualitas medium dengan harga Rp8.000 per kilogram. Beras itu dijual dalam kemasan 5 kg. Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi mengungkapkan harga beras TTI bisa lebih murah jika dibandingkan dengan HET yang ditetapkan pemerintah karena beras tersebut dipasok langsung dari gabungan kelompok tani sehingga mampu memotong rantai distribusi yang panjang.

Soal persediaan, berdasarkan data dari PIBC, pasokan beras harian hingga Selasa (3/10) mencapai 4.204 ton, dengan pengeluaran harian sebesar 3.338 ton. Agung menyebutkan angka itu masuk kategori aman karena batas normal pasokan ialah 2.500 ton per hari. Stok beras di PIBC mencapai 53.009 ton, jauh lebih tinggi daripada batas stok normal pada akhir bulan sebesar 30 ribu ton. "Kondisi ini menunjukkan bahwa ketersediaan beras di masyarakat cukup aman," tukas Agung. (Pra/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya