Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PEMERINTAH terus mengenjot pembangunan infrastruktur. Agar tidak terlalu membenani keuangan negara, skema pembiayaannya menggunakan pembiayaan infrastruktur nonanggaran pendapatan dan belanja negara. Menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sedikitnya ada tiga proyek infrastruktur yang diongkosi pembangunannya dengan skema itu, yakni pembangkit listrik di Aceh, Bandara Internasional Jawa Barat, serta sebagian ruas Tol Trans-Jawa.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan beberapa investor sudah menunjukkan minat untuk menggarap proyek-proyek tersebut.
Salah satunya Huaqing Housing Holding Co Ltd. Investor asal Tiong-kok itu berencana merealisasikan modal di proyek infrastruktur Indonesia pada pertengahan bulan ini. Menurut Bambang, Huaqing saat ini berminat untuk masuk membiayai proyek Tol Trans-Jawa. "Kami harap sebelum akhir tahun sudah deal. Nilainya saya lupa, tapi sama persis dengan yang diperlukan PT Waskita Karya (persero) Tbk," ujar Bambang seusai pembukaan FIDIC International Conference di Jakarta, Senin (2/10/). Dikatakan Bambang , skema pembiayaan non-APBN merupakan skema baru selain program public private patnership (PPP) ataupun kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Di acara itu, Bambang juga menekankan tentang pentingnya ketahanan infrastruktur agar tidak mudah rusak, terlebih Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Karena itu, peran jasa konsultan konstruksi amat diperlukan untuk memberikan solusi. "Peran industri konsultan antara lain bisa memberikan pengetahuan dan pengetahuan frontier, memperbaiki standar dan pedoman, serta meningkatkan ketahanan infrastruktur," ujarnya. Bambang mengatakan ketahanan infrastruktur itu diperlukan, selain sebagai persiapan menghadapi bencana, juga untuk merawat infrastruktur dari penuaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved