Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
ZAMAN berkembang seiring kemajuan teknologi. Pun demikian dengan kebiasaan masyarakat yang ikut mengalami perubahan berkat kehadiran internet. Bahkan sebagian orang, terutama yang hidup di kota besar seperti Jakarta, internet seakan sudah menjadi kebutuhan primer. Hampir di setiap lini dapat dipastikan selalu berhubungan dengan internet. Menurut Direktur Utama Biznet Adi Sukma, fenomena tersebut mesti disertai jaringan internet yang memadai. Tak pelak, perusahaan penyedia layanan internet di Indonesia berlomba-lomba memenuhi kebutuhan tersebut. “Orang sekarang kalau internet mati komplain luar biasa.
Kalau tekevisi mati, biasa saja. Ini yang harus dipahami bahwa kebiasaan masyarakat mulai berubah dan semua mengandalkan internet,” ujar Adi. Menyadari hal itu, Biznet terus berupaya melakukan terobosan di antaranya dengan memperluas jaringan hingga ke pelosok. Supaya bisa bersaing dengan kompetitor, Biznet juga memperkuat sisi sumber daya manusia (SDM).
Pasalnya, meski kebiasaan masyarakat berubah, kebutuhan dasar untuk menerima layanan terbaik dari penyedia layanan internet tetaplah yang utama. Disadari atau tidak, kualitas layanan berdampak terhadap kepercayaan pelanggan. “Biar bagaimana pun bisnis internet bukan cuma soal infrastruktur. Alat ada tapi manusianya enggak ada atau enggak cukup skill capability-nya juga percuma,” ucap dia.
Karena itu, Biznet menjadikan keahlian SDM sebagai strategi yang utama. Para teknisi dipilih melalui proses seleksi ketat dengan berbagai ketentuan. Dengan kualitas SDM dan jaringan yang dimiliki, Adi meyakini para pelanggan merasa puas dengan layanan yang diberikan Biznet. Sejumlah paket internet ditawarkan mulai dari harga Rp250 ribu/bulan dengan kecepatan sampai 25 Mbps. “Jaminan kepuasan itu tergantung bukan hanya dari yang kami janjikan, tetapi apa yang mereka (pelanggan) rasakan. Itu penting,” tegasnya.
Namun satu hal yang perlu disadari, kebiasaan pelanggan telah bergeser dari sebelumnya menyukai belanja barang mewah atau bermerek menjadi travel adventure. Itu pun tak lepas dari pengaruh internet. Masyarakat atau lebih tepat kaum milenial sangat membutuhkan media untuk bisa tampil. Kebanyakan dari mereka justru menunjukkan status di media sosial lewat foto yang notabene memerlukan akses internet. “Kalau enggak ada internet atau jaringannya jelek ya enggak bisa upload foto. Sebisa mungkin kami memfasilitasi para pelanggan dengan jaringan internet yang memadai supaya mereka juga puas terhadap pelayanan kami,” pungkasnya. (Mut/S4-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved