Aikma Siap Ikut Lelang Gula Rafinasi

ASOSIASI Industri Kecil dan Menengah Agro (Aikma) mengaku siap mengikuti lelang gula rafinasi yang akan dilakukan pada 1 Oktober mendatang. Ketua Aikma Jawa Barat Suyono mengatakan pihaknya siap menyerap 70.000 ton gula rafinasi. "Kita sudah siap semua lahir batin persyaratannya," ujar Suyono saat dihubungi di Jakarta, Minggu (17/9). Suyono mengatakan, angka 70.000 ton tersebut lebih rendah dari serapan Aikma per tahun yang mencapai 150.000 ton. Hal itu, kata dia, karena seluruh pihak, baik industri kecil menengah (IKM) bisa mengikuti lelang.

"Rata-rata per tahun 150 ribu ton, tapi nanti kemungkinan turun drastis 70 ribu ton karena sekarang semua orang sudah bisa ikut lelang," tukasnya. Suyono mendukung langkah lelang tersebut untuk menghindari gula rafinasi yang bocor di pasaran dan bisa mencapai 200 hingga 300 ribu ton/tahun. "Jaminan sistem lelang ini bahkan saya setuju 1000%," ucapnya. Meski demikian, Suyono menyebut masih adanya kekurangan yang harus disempurnakan dalam sistem lelang. Pertama yakni proses yang berbelit sehingga pemenang lelang baru bisa mendapat gula rafinasi 4 hari kemudian.

"Setelah tawar harga lalu ke bank untuk bayar terus ditunjukin ke panitia lelang, selanjutnya baru ditunjukin pabriknya dimana, itu bisa makan waktu 4 hari," tukasnya. Sebelum Aikma, Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menyatakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah juga siap untuk mengikuti skema lelang gula kristal rafinasi (GKR). Pihaknya menyebut telah menyiapkan dana untuk 500.000 ton GKR. Dengan adanya skema lelang, kata dia, para pelaku skala UMKM akan mendapatkan kepastian pasokan bahan baku GKR.

Pasalnya, selama ini mereka kesulitan karena komoditas itu hanya diperuntukkan bagi industri makanan dan minuman berskala besar. "Jelas berdampak bagi kami para pengusaha UKM," kata Manajer Koperasi Konsumen Sawargi Makmur, Asep Ernawan seperti dikutip Antara. Untuk diketahui, Skema lelang gula rafinasi merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Perdagangan No.40/M-DAG/PER/3/2017 atas Perubahan Peraturan Menteri Perdagangan No.16/M-DAG/PER/3/2017 tentang Perdagangan Gula Kristal Rafinasi Melalui Pasar Lelang Komoditas di Pasar Komoditas Jakarta (PKJ).