Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PROFESI menjadi agen asuransi belum menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Tanyakan saja hal itu kepada para pencari kerja ataupun agen asuransi itu sendiri. Profesi sebagai marketing properti, pialang, atau broker saham lebih dahulu dilirik. Padahal menjadi agen asuransi selain memiliki potensi mendulang sukses cukup besar juga merupakan profesi yang cukup mulia karena bisa membantu orang di saat kesusahan.
Seperti diakui Sie Keristina, Senior Financial Planner Manulife Indonesia. Ia pun awalnya ialah orang yang berpindah profesi dari bagian keuangan menjadi marketing. “Menjadi agen asuransi prospek menarik. Kalau kerja di perusahaan, setelah lulus kuliah, paling rata-rata gaji UMR. Padahal, uang sekolah dan kuliah sudah mahal.Kalau jadi agen, kita yang menentukan penghasilan, bukan company,” ujar Sie Keristina yang tahun ini dinobatkan menjadi Top Agent of The Year Manulife.
Mantan karyawan perusahaan properti itu bercerita menjadi agen karena diajak teman. Ketika itu, ia sedang sibuk beralih dari karyawan keuangan menjadi tenaga marketing di perusahaan properti. Ia memilih menekuni profesi baru sebagai agen karena ingin dekat dengan anak dan memiliki banyak waktu luang. Pilihannya itu tepat. Sejak menjadi agen Manulife pada 2003, penghasilan dia jauh di atas penghasilan sebelumnya, bahkan bisa lebih dari 10 kali lipat.
“Ternyata menjadi agen asuransi yang cocok menjawab itu. Akhirnya saya fokus pada pekerjaan sebagai agen hingga tidak terasa 14 tahun sudah berjalan,” kisahnya. Hal senada dikatakan Stella Elsya, anggota Manulife Titanium Club di Singkawang, Kalimantan Barat.Menurut dia, profesi agen asu-ransi itu istimewa. Ia menceritakan pengalamannya saat mendampingi nasabah yang divonis menderita penyakit kritis, serangan jantung pertama, kanker, ataupun baru terdiagnosis kanker. “Ini pekerjaan mulia. Mereka bisa mendapatkan uang klaim. Saya sungguh berkesan saat bisa membantu klien saya seperti itu,” papar Stella.
Ada tanggung jawab besar saat menjadi agen, yakni melayani sepenuhnya nasabah. Bahkan, harus siap 24 jam ketika nasabah menghadapi risiko. Stella menambahkan, kunci keberhasilan seorang agen ialah ketekunan, usaha maksimal, dan konsisten. “Itu saja. Bagaimanapun susahnya, ada halangan, kita mesti berusaha. Orang yang tidak punya sifat konsisten akan susah.” (*/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved