Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

LTV Spasial Dorong Pertumbuhan Kredit

(Ant/Dio/E-1)
28/8/2017 23:31
LTV Spasial Dorong Pertumbuhan Kredit
(Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara . ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

DEPUTI Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan kebijakan loan to value (LTV) spasial bisa mendorong permintaan kredit yang saat ini belum tumbuh optimal. "Permintaan harus didorong lagi, makanya BI mengkaji aturan makroprudensial LTV spasial untuk beberapa provinsi," kata Mirza di Yogyakarta, Senin (28/8). Mirza memastikan kebijakan makroprudensial itu akan membedakan besaran nilai uang muka kredit properti ataupun otomotif di setiap provinsi. Dengan demikian, di tiap-tiap provinsi itu bisa saja terdapat beberapa daerah yang mengalami pelonggaran atau pengetatan LTV, tergantung penyediaan data.

"Misalnya LTV lebih longgar, tetapi bisa saja ada provinsi yang lebih ketat. Tapi perlu data yang lebih bagus mengenai harga properti di secondary market," ujar Mirza. Ia memastikan kebijakan makroprudensial itu dirumuskan untuk mendukung penurunan suku bunga acuan BI yang telah dilakukan sebanyak 175 basis poin sejak awal 2017. "BI sudah menurunkan bunga tujuh kali, pasar sudah mulai merespons, tapi yang penting dari sisi demand," kata Mirza. Sebelumnya, BI menurun-kan suku bunga acuan atau BI 7-day reverse repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%, dari sebelumnya 4,75%.

BI bersama otoritas terkait akan mempercepat proses konsolidasi perbankan serta mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan korporasi melalui pasar keuangan. Di tempat berbeda, Direktur Maybank Indonesia Eri Budiono mengharapkan kebijakan penurunan suku bunga acuan dapat menjadi insentif sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional mengantisipasi kinerja sejumlah sektor usaha yang tumbuh melambat. "Kami tetap selektif, mudah-mudahan apa yang dilakukan pemerintah dengan menurunkan suku bunga bisa memberikan insentif agar ekonomi bisa bertumbuh," kata Eri di sela-sela Maybank Bali Marathon 2017 di Kabupaten Gia-nyar, Bali, Minggu (27/8).

Menurut Eri, perlambatan tersebut ditunjukkan dengan penurunan kredit kepada komunitas atau community financial services (CFS) ritel yang turun 6,4% menjadi Rp42,5 triliun pada Juni 2017. Di sisi lain, realisasi untuk pembiayaan sektor UKM dan business banking tumbuh 2% menjadi Rp50,1 triliun.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya