Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PROGRAM tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo di awal masa pemerintahan untuk mengurangi disparitas harga antardaerah berpotensi menjadi bancakan beberapa pihak yang menyalahgunakan anggarannya. Seharusnya program tol laut ini memiliki manfaat yang lebih. Hal itu dikatakan Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Panky Tri Firmansyah, dalam sebuah diskusi di Jakarta, kemarin. Sepanjang perjalanan implementasi tol laut, program ini dinilai belum optimal menurunkan harga, terutama di daerah-daerah terpencil.
"Kalau penyalahgunaan, memang dari setiap sebuah aktivitas ada potensi penyalahgunaan, itu pasti. Tapi pertanyaannya, ketika terjadi penyalahgunaan apakah aktivitas itu bisa dimanfaatkan atau tidak," kata Panky. Anggaran tol laut yang ditetapkan tahun ini, Rp 380 miliar, bisa dialokasikan pada perluasan pelabuhan dan perawatan pelabuhan. "Karena lawan alami dari pelabuhan itu adalah sedimentasi. Tidak mungkin kita mengeblok sungai dan sebagainya, harus ada pengerukan rutin. Kalau tidak ada pengerukan, kapal besar tidak bisa masuk. (Pengerukan) itu mengandung biaya dan itu menjadi tanggung jawab pemerintah," kata dia.
Menurut dia, saat ini program tol laut sudah berhasil membuat harga di daerah-daerah sekitar pelabuhan terjangkau. Namun, wilayah terpencil yang jauh dari pelabuhan justru masih sangat tinggi dan terus mengalami kenaikan. "Dengan harga yang tinggi, kemampuan daya beli mereka bagaimana? Makanya target utama untuk disparitas harga itu sudah tepat, baik ke pangan hingga semen. Namun, memang untuk membangun manusia yang utama adalah pangan," tandasnya.
Di sisi lain, pemerintah menyiapkan peraturan menteri perdagangan yang mengatur 24 jenis barang kebutuhan konsumen melalui tol laut di kawasan Timur Indonesia. Sebanyak 24 jenis barang yang bisa diangkut melalui tol laut itu bakal membuka kepastian peluang bisnis bagi pengusaha pengirim barang. Peluang itu ditunjang dengan beragamnya moda transportasi barang yang ada.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved